Dian menambahkan, Dharmawangsa Teguh merupakan penguasa Kerajaan Medang yang berpusat di Watan, sekarang diperkirakan menjadi wilayah Maospati, Magetan.
“Sedangkan Airlangga putra pasangan Raja Udayana dan Mahendradatta. Ayahnya menjadi Raja Bedahulu di Gianyar, Bali dari Wangsa Warmadewa. Sedangkan ibunya putri Raja Sri Makutawangsawardhana, penguasa Kerajaan Medang periode Jatim dari Wangsa Isyana,” bebernya.
Dian melanjutkan, Raja Sri Makutawangsawardhana merupakan cucu Mpu Sindok, raja pertama Kerajaan Medang periode Jatim yang berkuasa pada 929-947 masehi. “Prabu Airlangga itu memiliki tiga keturunan yang pertama Dewi Kili Suci, Lembu Amiluhur dan Lembu Amerdadu,” ucapnya.
Karena tidak ingin dijadikan putri kerajaan, Dewi Kili Suci memilih untuk melakukan pertapaan di Gunung Pucangan.
“Karena Dewi Kili Suci ini tidak mementingkan keduniawian, jabatan sehingga memilih bertapa,” imbuhnya.
Hanya saja Dian masih belum bisa memastikan apakah Gunung Pucangan merupakan tempat makam Dewi Kili Suci dan makam dari dayang-dayangnya. “Kalau saya lebih pasnya itu menyebutnya petilasan,” tegasnya.
Landasannya, sambung Dian, karena saat ini masih belum ada artefak atau batu yang menunjukan itu konsep makam atau hanya petilasan.
“Itu yang harus dipelajari lebih lanjut, karena makam-makam itu tidak ada namanya. Kalau Hindu-Buddha kan tidak ada makam,” pungkas Dian.