Saat ini, area longsor telah dipasangi garis polisi dan bambu untuk keamanan, serta ditutup sementara menggunakan plastik untuk mencegah longsor lebih lanjut.
Kepala Desa Rahtawu, Didik Aryadi, mengungkapkan bahwa tanda-tanda longsor sebenarnya sudah terlihat sejak akhir tahun, dengan terjadinya erosi tanah di sekitar jalan utama desa. “Lebar jalan ini sekitar 4 meter, tetapi separuhnya telah hilang akibat longsor sepanjang 10 meter dengan kedalaman sekitar 8 meter,” jelas Didik.
Ia menambahkan bahwa jika pemerintah kabupaten tidak segera menangani perbaikan, pihak desa siap menggunakan dana desa untuk mencegah longsor susulan. “Penanganan harus segera dilakukan untuk memastikan keamanan masyarakat,” tegasnya.