Sementara itu, Kepala BPBD Maros, Fadli, mengungkapkan bahwa akibat kekeringan yang melanda tiga kecamatan di Maros, statusnya telah ditingkatkan menjadi tanggap darurat. Fadli menjelaskan bahwa ada tiga kecamatan dengan total 17 desa dan kelurahan yang sangat terkena dampak kekeringan, yang mengakibatkan kekurangan pasokan air bersih bagi masyarakat.
“Yang paling terdampak adalah tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Maros Baru, Kecamatan Lau, dan Kecamatan Bontoa. Kami saat ini sedang memberikan bantuan pasokan air bersih ke sana,” jelasnya.
Sulsel Deklarasikan Tanggap Darurat Kekeringan: Sejumlah Wilayah Kesulitan Air Bersih
Dalam menghadapi kekeringan yang melanda Sulsel, baik BPBD Sulsel maupun BPBD Makassar telah bergerak cepat untuk memberikan bantuan air bersih kepada warga yang terkena dampak. Sebanyak 24 kelurahan di berbagai kecamatan menghadapi krisis pasokan air bersih, dan upaya terus dilakukan untuk mengatasi situasi ini.
Maros juga menghadapi situasi serupa dan telah mendeklarasikan tanggap darurat. Ini adalah saat-saat sulit bagi Sulsel, tetapi upaya bersama dari pemerintah dan masyarakat adalah kunci untuk mengatasi tantangan ini. Dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin nyata, perlu adanya langkah-langkah konkret untuk memitigasi dampak kekeringan di masa depan.