Berdasarkan pengamatan selama 1-7 Januari 2025, aktivitas Gunung Iya menunjukkan penurunan dan tidak mengarah pada letusan besar atau katastropik. “Tidak ada akselerasi letusan ke atas, justru aktivitas menurun,” tambah Wafid.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak benar mengenai erupsi, dan selalu mengikuti arahan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Pemerintah Kabupaten Ende diharapkan terus berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) serta Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Gerakan Tanah NTT.
Badan Geologi menjelaskan bahwa letusan Gunung Iya umumnya bersifat magmatik, menghasilkan abu vulkanik, lontaran batu pijar, dan aliran lava melalui kawah utama.