Example floating
Example floating
Jawa TengahPeristiwaSehat

Sosialisasi Pencegahan Penyakit Paru dan ISPA: Peran Penting Pemerintah dan Masyarakat

×

Sosialisasi Pencegahan Penyakit Paru dan ISPA: Peran Penting Pemerintah dan Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Sosialisasi Pencegahan Penyakit Paru dan ISPA Peran Penting Pemerintah dan Masyarakat
Example 468x60

MEMO, Yogyakarta: Lead (Paragraf Pembuka): Sosialisasi Pencegahan Penyakit Paru dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) menjadi fokus utama dalam sebuah acara yang digelar di Gedung Pertemuan Bumiputera, Yogyakarta.

Acara tersebut bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pencegahan penyakit paru dan ISPA.

Dalam sosialisasi tersebut, Ketua Komisi D DPRD DIY, Imam Priyono, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menyebarkan informasi mengenai kesehatan.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang tujuan sosialisasi, upaya pencegahan penyakit paru dan ISPA, serta kesimpulan yang dapat diambil dari acara tersebut.

Ketua Komisi D DPRD DIY: Pentingnya Sosialisasi Pencegahan Penyakit Paru dan ISPA

Penyakit paru-paru dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan masalah serius yang membutuhkan perhatian dari semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.

Peran BPJS dan Kartu Jamkesmas dalam Penanganan ISPA

Untuk itu, diadakan acara Sosialisasi Pencegahan Penyakit Paru-paru dan ISPA yang berlokasi di Gedung Pertemuan Bumiputera, Jalan Bintara Pakualaman, Yogyakarta.

Pada acara sosialisasi yang dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 4 Juli 2023, Ketua Komisi D DPRD DIY, Imam Priyono, menyampaikan pentingnya edukasi dalam mencegah penyakit paru-paru dan ISPA.

“Melalui kegiatan sosialisasi ini, kami berharap para Kader Kesehatan, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas dapat bekerja sama untuk menyampaikan informasi mengenai pencegahan penyakit ISPA kepada masyarakat.

Tujuan utamanya adalah menjaga dan menciptakan masyarakat yang sehat,” ujar Imam Priyono.

Imam Priyono juga menyampaikan pentingnya melakukan penelitian mengenai risiko ISPA di tengah masyarakat.

“Jika seorang warga harus dirawat di rumah sakit selama 3 hari, biayanya akan ditanggung oleh BPJS. Jika masa perawatan lebih dari 3 hari, maka Kartu Jamkesmas atau Jamkesda dapat digunakan,” jelas Ketua Komisi D.

Selain Ketua Komisi D, acara sosialisasi ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan DIY, RS Ispira, Babinsa Gunungketur, Bhabinkamtibmas, Kader Kesehatan Kelurahan Gunungketur, Kader Kesehatan, Kader PKK, dan tokoh masyarakat. (r-hmd).

Sosialisasi Pencegahan Penyakit Paru dan ISPA yang diadakan di Yogyakarta telah memperlihatkan peran penting pemerintah dan masyarakat dalam upaya mencegah penyebaran penyakit tersebut.

Melalui edukasi dan penelitian risiko ISPA, diharapkan masyarakat dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menjaga kesehatan paru-paru dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang efektif.

Sinergi antara pemerintah, Kader Kesehatan, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas sangat diperlukan dalam mensosialisasikan informasi tersebut kepada masyarakat.

Dengan upaya bersama, diharapkan dapat terwujudnya masyarakat yang lebih sehat dan terhindar dari penyakit paru dan ISPA.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.