Gugatan yang diajukan oleh Uni Eropa ke WTO tidak mengurangi semangat Indonesia untuk mengembangkan industri kendaraan listrik. Bahkan, beberapa perusahaan global, seperti LG Energy Solution dari Korea Selatan dan Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) dari China, tetap melanjutkan investasinya di Indonesia untuk mengembangkan industri kendaraan listrik.
Bahlil menekankan bahwa hilirisasi ini akan memberikan banyak manfaat bagi Indonesia dengan menciptakan lapangan kerja yang luas. Dia berpendapat bahwa ini merupakan modal penting bagi Indonesia untuk mencapai target pendapatan per kapita sekitar US$10 ribu hingga US$11 ribu dalam 10 tahun mendatang.
Indonesia sebagai Pemain Utama dalam Industri Kendaraan Listrik: Konflik dengan Uni Eropa di WTO
Dalam menghadapi tekanan dari Uni Eropa, Bahlil dan pemerintah Indonesia tetap kuat. Mereka telah mengambil langkah-langkah konkret dengan mengajukan banding ke WTO. Bahkan di tengah ketegangan ini, beberapa perusahaan global seperti LG Energy Solution dari Korea Selatan dan Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) dari China tetap melanjutkan investasinya di Indonesia untuk mengembangkan industri kendaraan listrik.
Hilirisasi ini, selain melindungi sumber daya alam Indonesia, juga akan menciptakan lapangan kerja yang luas. Ini adalah langkah penting bagi Indonesia untuk mencapai target pendapatan per kapita yang ambisius dalam 10 tahun mendatang. Dengan perjuangan yang gigih, Indonesia berpotensi menjadi pemain utama dalam industri kendaraan listrik di masa depan.