MEMO.co.id, – Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng) menyuarakan pandangan terhadap kontroversi sejumlah polisi yang meminta pimpinan perguruan tinggi memberikan pernyataan tentang Pemilihan Umum 2024 dan pencapaian Presiden Joko Widodo. Langkah ini diambil untuk mencegah ketegangan jelang pemilihan.
Polda Jateng Soroti Permintaan Testimoni Terkait Pemilu 2024 dan Jokowi
Kepolisian Daerah Jawa Tengah, atau yang dikenal sebagai Polda Jateng, telah memberikan pernyataan terkait tindakan sejumlah anggota polisi yang meminta para pimpinan perguruan tinggi untuk membuat pernyataan tentang pemilihan umum dan kinerja Presiden Joko Widodo.
Polda Jateng tidak hanya meminta testimoni dari pimpinan perguruan tinggi, tetapi juga dari tokoh agama, tokoh adat, dan kelompok masyarakat lainnya.
Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jateng, Komisaris Besar Satake Bayu Setianto, langkah ini diambil untuk mencegah adanya perpecahan jelang Pemilu 2024 dan untuk menjaga ketenangan selama proses pemilihan. Dia menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari sistem pendinginan.
Sebelumnya, upaya polisi meminta testimoni dari para pimpinan perguruan tinggi telah menjadi perbincangan di media sosial Tiktok. Beberapa pimpinan perguruan tinggi lainnya juga telah membuat video serupa dalam beberapa hari terakhir.
Rektor Universitas Katolik Soegijapranata, Ferdinandus Hindarto, menceritakan bahwa dia dihubungi oleh seseorang yang mengaku sebagai anggota polisi dan diminta untuk membuat rekaman video pernyataan tentang pemilihan umum dan kinerja pemerintahan Jokowi.