Irvan pula menambahkan, timnya senantiasa memberikan ganjaran pada anggota Linmas yang melaksanakan kekeliruan dalam metode di lapangan itu. Perihal ini sebagaimana sudah jadi konsekuensi untuk tiap anggota Linmas yang melakukan kekeliruan selama bekerja.
” Tetap kita sesuai dengan ketentuan yang terdapat di Linmas. Pelanggaran- pelanggarannya apa, nyata kita berikan sanksi. Tidak dapat dihindari sebab memanglah salah,” tegasnya.
Sedangkan itu, Pimpinan PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar berlega hati permasalahan ini bisa dituntaskan dengan cara kekeluargaan serta tidak sampai ke ranah hukum. Pihaknya tidak mau bila terdapat permasalahan yang pada akhirnya mengusik kerukunan serta keharmonisan masyarakat.
Jadi selagi gurung besar( belum besar) lekas dituntaskan. Alhasil ke depan antara NU, antara masyarakat, antara siapa saja yang terdapat di Surabaya senantiasa nyaman- nyaman saja,” tutur Marzuki.
Selaku penilaian ke depannya, Marzuki pula mendesak institusi Linmas supaya mempraktikkan psikotes sepanjang penerapan seleksi anggota. Karena, perihal itu pula menyangkut kepribadian serta watak seorang. Nah, ketika telah lulus dalam langkah seleksi itu, setelah itu bisa diisi dengan pembinaan keimanan.