Example floating
Example floating
Berita Kediri

Siraman Sedudo ‘Amek Tirto Merto’ Sambut Suro

×

Siraman Sedudo ‘Amek Tirto Merto’ Sambut Suro

Sebarkan artikel ini
siraman sedudo dalam rangka suro
siraman sedudo dalam rangka suro
Example 468x60

siraman sedudo dalam rangka suro
siraman sedudo dalam rangka suro

NGANJUK,MEMO.CO.ID – Tradisi kepercayaan orang jawa ‘’ amek tirto merto’’ yang digelar setiap menjelang bulan Suro di obyek wisata alam air terjun sedudo tepatnya dipuncak Gunung Wilis di Desa/ Kecamatan Sawahan masih meriah dan sakral. Seperti tahun tahun sebelumnya,dalam prosesi ritual siraman sedudo itu banyak syarat yang harus dipenuhi . Khususnya para tokoh kepercayaan yang ditunjuk sebagai pemandu ritual harus menyediakan berbagai macam sarana ritual seperti sesajen ( cok bakal ), dupa ( kemenyan ,red jawa ), kendi serta bunga tujuh rupa. Juga melibatkan puluhan gadis cantik dan para perjaka tampan yang masih suci untuk mengambil air suci dari air terjun sedudo yang diwadahi kendi.
Untuk melengkapi jalannya prosesi ritual ‘’ Amek Tirto Merto ‘’ juga diisi dengan gembayangan tarian jawa yang disebut tari Bedhayan Amek Tirto yang dilakukan oleh kelompok gadis gadis cantik dengan memakai busana tari khas jawa. Tarian itu menurut sejarah adalah gambaran bagaimana metode pengambilan air suci yang diambil berasal dari air terjun sedudo. Disamping itu juga menggambarkan rasa sujud syukur kepada sang pencipta dengan keberkahan yang diturunkan ke bumi berupa pangan dan kesehatan.
Persisnya pada hari Sabtu Wage ( 1/10) sekitar pukul 13.00 WIB di area kawasan obyek wisata air terjun sedudo dalam sekejab disulap menjadi lautan manusia. Ribuan pengunjung dari dalam dan luar kota tumplek blek untuk melihat secara dekat jalannya prosesi ritual siraman sedudo. Saking banyaknya pengunjung, dari pihak panitia pelaksana dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Nganjuk mengerahkan petugas keamanan dari TNI/Polri juga dari barisan pemuda PSHT.
Prosesi siraman diawali dengan tabur bunga tujuh warna dibawah grojokan air terjun sedudo yang dilakukan oleh Bupati Nganjuk , Drs.H. Taufiqurohman bersama jajaran Muspida setempat . Usai menabur bunga diteruskan larung sesaji yang dipandu oleh tokoh ritual setempat .
Dikatakan oleh nara sumber Koran ini tujuan larung sesaji tidak lain sebagai sarana persembahan yang ditujukan kepada sang pencipta dengan harapan dijauhklan dari pagebluk ( tolak balak ) serta dilimpahkan hasil tanaman pangan petani bisa meningkat.
Sementara itu dikatakan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Nganjuk , Supiyanto disela sela acara mengatakan tujuan kegiatan agenda tahunan siraman sedudo terlepas dari mitos atau kepercayaan masyarakat luas tentang khasiat air terjun sedudo yang dipercaya bisa menyembuhkan penyakit dan bikin awet muda juga sebagai sarana promosi wisata daerah .
‘’ Meskipun wisata air terjun sedudo sudah dikenal oleh wisatawan domestic maupun mancanegara, tapi daerah tetap berupaya melakukan kiprah promosi dibarengi dengan upaya pembenahan sarana dan prasarana untuk member kenyamanan wisatwan yang berkunjung ke wisata air terjun sedudo,’’ tegasnya .
Dari sederetan prosesi ritual tersebut, ada yang menarik ditonton oleh ribuan pasang mata pengunjung . Yaitu hadirnya barisan gadis berparas cantik nan menawan dengan membawa klenting untuk tempat air suci yang diambil dari air terjun sedudo.
Kendati harus berbasah basahan serta terguyur dinginya air terjun sedudo yang mengakibatkan tubuh para gadis cantik terus menggigil , namun demi mendapatkan ‘’ Tirto Merto ‘’rintangan itu tetap dilalui. Pada saat seperti itu , pemandangan spontan menjadi sakral dan hening. Kalau sudah begitu puluhan mata kamera langsung mengabadikan karena dianggap obyek pemotretan yang unik dan langka.
Tak dipungkiri, sejumlah awak media elektronik dan cetak menyempatkan diri untuk memanfaatkan moment tersebut sebagai bahan reporter dan pengabadian foto .( adi )

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.