Example floating
Example floating
UMKM

Sinergi Ekonomi Kreatif, UMKM dan Perpajakan, Jadi Lokomotif Kebangkitan Ekonomi Nasional

×

Sinergi Ekonomi Kreatif, UMKM dan Perpajakan, Jadi Lokomotif Kebangkitan Ekonomi Nasional

Sebarkan artikel ini
Sinergi Ekonomi Kreatif, UMKM dan Perpajakan, Jadi Lokomotif Kebangkitan Ekonomi Nasional
Sinergi Ekonomi Kreatif, UMKM dan Perpajakan, Jadi Lokomotif Kebangkitan Ekonomi Nasional
Example 468x60

Jakarta, Memo

Ada banyak hal yang bisa dilakukan generasi muda untuk membangkitkan ekonomi dan lapangan pekerjaan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan sinergitas yang terbentuk antara sektor ekonomi kreatif, sektor UMKM, dan sektor perpajakan dapat menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi nasional di masa pandemi Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Sandiaga Uno saat menjadi keynote speaker dalam Webminar Sosialisasi Pajak Untuk UMKM pada Rabu (14/7/2021).

“Salam Indonesia maju penuh semangat. Sinergi UMKM Pilar utama perekonomian nasional memiliki kontribusi 60%. Pembiayaan dari sektor pajak sekitar 85%,” ujar Sandiaga Uno.

Dia menyebutkan pentingnya dua sinergitas antara UMKM dengan Pajak sehingga dapat menghasilkan energi optimistis dalam membangun Indonesia.

“Permasalahan itu jadi tantangan yang harus dihadapi generasi muda saat ini. Generasi kita bukan generasi rebahan tapi generasi perubahan,” kata Sandiaga Uno.

Sektor Parekraf Akan Memainkan Peran Sentral Membuka Lapangan Kerja

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dikatakannya tertekan karena ada PPKM Darurat selama dua – tiga Minggu ke depan. Namun dia meyakini yakin setelah PPKM Darurat dan pandemi dikendalikan, sektor Parekraf akan meningkatkan dan memainkan peran sentral untuk membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan negara.

“Karena sektor ekonomi kreatif ada 17 subsektor, mulai dari kuliner, kriya, fashion, sampai sektor yang sekarang bertumbuh dengan cepat seperti gaming, aplikasi, animasi, film, OTT, streaming, dan sejumlah sektor lainnya.

Homestay dan Desa Wisata Digadang gadang

Pariwisata dengan 13 subsektor memang sedang prihatin, tapi ada beberapa yang berkembang seperti homestay dan desa wisata. Kedepannya akan meningkat secara signifikan,” kata Sandiaga Uno.

Industri Kreatif, Indonesia Nomor 3 Dunia

Data statistik Industri makro pariwisata dan ekonomi kreatif meningkat terus dari Rp526 triliun di 2010 menjadi hampir Rp1.000 triliun di 2017. Di 2018-2020 PDB ekonomi kreatif meningkat positif. Di 2020 menjadi Rp1.100 triliun, menempatkan Indonesia pada posisi ketiga, di mana Amerika Serikat dengan Hollywood, Korea dengan K-Pop, dan Indonesia sudah merangsek di posisi ketiga.

“Memang kontribusi kita masih kecil untuk prosentase PDB, tapi kami yakin pertumbuhannya 6-8%. Ada sektor ekonomi kreatif yang meningkat di masa pandemi. Yakni televisi. Sinetron ikatan cinta salah satu contoh produk kreatif anak bangsa, mendominasi 5 dari 10 orang yang menonton televisi,” kata Sandiaga Uno.

Selain itu, subsektor televisi, radio, aplikasi, dan game developer justru bertumbuh di tengah pandemi. Untuk itu Sandiaga Uno meminta berbagai pihak untuk tidak takut terkena pajak.

“Karena pajak itu teman kita untuk mengenal bagaimana cara kita berkontribusi. Pajak bukan sesuatu yang menakutkan. Kuncinya di Kementerian Keuangan sedang menyederhanakan tax code, yang selama ini sulit dimengerti UMKM sekarang ada perubahan substansial,” ujar Sandiaga Uno.

Selama Pandemi, Industri Kreatif Mengarah Konten Kreator

Pandemi Covid-19 membuat semua orang meningkatkan keterampilan menjadi konten kreator kreatif seperti youtuber, selebgram, influencer, jualan online di market place. Untuk itu Sandiaga Uno meyakini dampak negatif Covid-19 dapat diubah dengan cara membangkitkan ekonomi kreatif menjadi lokomotif perekonomian bangsa.

“Tahun 2020 ekspor ekonomi kreatif terkoreksi -12%. Namun, kami yakin 2021-2025 akan bertumbuh. Kami prediksi tahun ini meningkat 6%. Saya ingin program pemulihan ekonomi nasional, ada stress test, mencek bagaimana kita melakukan testing seberapa kuat ekonomi kita,” kata Sandiaga Uno.

Negara yang memiliki kemampuan, kepercayaan sosial, dan kepemimpinan yang efektif dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional diyakininya dapat mendukung kebijakan keuangan negara untuk penanganan Covid-19.

Realokasi Anggaran Kementerian Kreatif Dipangkas Untuk Kesehatan

Realokasi anggaran Kemenparekraf dipotong hampir 35%, untuk kesehatan, perlindungan sosial, insentif usaha, UMKM dapat Rp123 triliun tahun lalu, pembiayaan korporasi Rp53 triliun, dan sektor serta Pemda mencapai Rp100 triliun.

UMKM mendapatkan porsi yang lumayan penting dan strategis, karena 60% PDB adalah dari UMKM. Insentif relaksasi perpajakan sudah diluncurkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Analisa dengan jeli apa yang perlu diperbaiki, mari berkolaborasi sektor perpajakan dan sektor UMKM. Kendala yang kita hadapi seperti pembiayaan, ruang produksi, likuditas, dan protokol kesehatan bisa kita atasi. Kuncinya UMKM harus mampu berinovasi, beradaptasi, dan berkolaborasi,” tutur Sandiaga Uno.

Indonesia Dalam Kediakpastian, Namun Memunculkan Banyak Harapan

Dia mengungkapkan saat ini Indonesia sedang dalam ketidakpastian, ambiguitas, volatilitas, kompleksitas. Untuk menghadapinya Sandiaga Uno mengajak semua pihak untuk gerak cepat, gerak bersama, garap semua potensi yang ada.

“Laris manis bisnis di saat krisis sudah menjadi satu fenomena yang terjadi, salah satunya kepada saya. 20 tahun yang lalu saya di PHK, saya justru mendapatkan kesempatan membuka usaha di bidang keuangan. Dimulai dari bertiga, sekarang menjadi usaha yang stabil dan membuka pekerjaan untuk 30 ribu orang,” ujarny.

“Saya ingin membagikan inspiratif itu ke seluruh masyarakat, gunakan prinsip laris manis bisnis saat krisis, dengan bergandengan tangan, dengan UMKM maju, pajak semakin meningkat, sehingga mampu menggerakkan ekonomi, membuka lapangan kerja,” kata Sandiaga Uno.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.