“Saya yakin jika calon Taruna/Taruni yang lolos seleksi secara jujur adalah mereka yang terbaik dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, mereka akan dapat dididik menjadi perwira TNI yang handal dan bangga bagi bangsa dan negara,” ujarnya.
Namun, jika terdapat oknum panitia yang terlibat dalam praktik korupsi selama proses penerimaan, Pangdam akan mengambil tindakan tegas.
“Setiap calon, tanpa memandang latar belakang keluarga, memiliki kesempatan yang sama untuk diterima sebagai Taruna/Taruni Akademi Militer,” tegasnya.
Pentingnya Profesionalisme dan Transparansi dalam Seleksi Taruna/Taruni Akademi Militer
Pangdam juga mengingatkan panitia untuk melaksanakan kegiatan ini secara profesional, objektif, dan transparan, serta menghindari kepentingan pribadi.
Selain itu, panitia diharapkan memberikan penjelasan kepada calon yang tidak lulus agar mereka dapat memperbaiki diri untuk seleksi berikutnya.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk transparansi dalam proses seleksi yang diadakan.
Sidang Pantukhir Taruna/Taruni Akademi Militer TA. 2023 yang dipimpin oleh Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Widi Prasetijono, merupakan proses seleksi calon Prajurit yang dilakukan secara objektif dan transparan. Dari 124 peserta, 42 orang akan melanjutkan ke tahap Rik/Uji Akademik, dan akhirnya akan terpilih 21 orang yang akan mengikuti pendidikan di Lembah Tidar.
Pangdam menekankan pentingnya profesionalisme dan transparansi dalam proses seleksi ini, serta memberikan kesempatan yang sama kepada setiap calon, tanpa memandang latar belakang keluarga.
Hal ini bertujuan untuk melahirkan perwira-perwira TNI yang handal dan dapat dibanggakan oleh bangsa dan negara.