Example floating
Example floating
Peristiwa

Seorang dokter di Kediri laporkan dugaan rekayasa data penerima vaksin

×

Seorang dokter di Kediri laporkan dugaan rekayasa data penerima vaksin

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Seorang dokter di Kota Kediri, Jawa Timur, melaporkan dugaan rekayasa data penerima vaksin di PCare vaksin RSUD Gambiran, Kota Kediri, ke polres setempat dan meminta polisi mengusut pelaku entry data tersebut.Dokter Catherina Pipit Hapsari melalui kuasa hukumnya Santoso menjelaskan dugaan rekayasa data penerima vaksin tersebut diketahui setelah ada data masuk di sistem PCare yang mencatat tiga orang dewasa penerima vaksin dosis pertama jenis vaksin Sinovac pada 1 Februari 2022.

Padahal tanggal itu bertepatan dengan hari libur nasional Imlek sehingga tidak ada kegiatan vaksinasi di RSUD Gambiran, Kota Kediri.

“Kronologinya, klien kami masuk dalam tim vaksin. Dinas Kesehatan Kota Kediri menemukan entry data di sistem PCare tiga orang dewasa dosis pertama. Diduga data ketiga orang itu adalah data yang direkayasa tidak sebenarnya menerima dosis itu,” kata Santoso di Kediri, Jumat.

Santoso mengatakan kliennya adalah dokter di RSUD Gambiran, Kota Kediri, dan merupakan salah satu petugas yang menangani vaksin.

Dengan adanya tiga nama baru penerima vaksin itu, kliennya sempat dipanggil oleh Inspektorat Kota Kediri bersama lima orang rekannya yang juga sesama petugas vaksinasi.

“Seiring berjalannya waktu karena klien kami ini adalah salah satu petugas yang menangani vaksin, dipanggil. Klien kami dipanggil sampai akhirnya disuruh membuat surat pernyataan. Dari hal tersebut, klien kami merasa disudutkan dengan adanya pernyataan tersebut,” katanya.

Ia menambahkan kliennya sudah menjelaskan bahwa tidak melakukan entry data tersebut. Namun, dari pemanggilan oleh Inspektorat, kliennya bersama lima orang petugas vaksinasi seakan-akan telah melakukan rekayasa data penerima vaksin dosis pertama pada tanggal 1 Februari 2022 itu.

Surat pernyataan yang dibuat itu isinya adalah tidak melakukan entry data. Setelah dipanggil Inspektorat, dokter Catherina Pipit Hapsari menjadi tertekan secara psikis. Terlebih lagi, informasi itu juga tersebar ke banyak pihak.

Baca Juga  Dini Hari Mencekam: Sulawesi dan Papua Diguncang Gempa Beruntun, BMKG Berikan Peringatan

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.