NGANJUK,MEMO.CO.ID –
Tradisi masyarakat jawa sangat beragam. Seperti piton piton bayi. Eksistensinyapun sampai sekarang masih kental dan terus diuri uri secara turun temurun.
Seperti contoh tradisi sebar uang receh bertepatan dengan moment kelahiran bayi diusia delapan bulan atau diistilahkan masyarakat jawa dengan sebutan piton – piton.
Dibalik tradisi itu mengandung maksud dari keterangan sejumlah nara sumber sebagai tanda syukur atas kehadiran buah hati dan sebagai bentuk amal shodaqoh.
Keunikan dalam tradisi ini dilaksanakan sangat meriah. Karena dihadiri puluhan bahkan bisa ratusan orang untuk sekedar berebut uang receh yang ditebar oleh orang tua bayi.
Nominal uang logam yang disebar nilainya bisa mencapai jutaan rupiah.Selain menebar uang logam juga disediakan beragam hadiah.
Menurut keyakinan masyarakat jawa, semakin banyak uang yang disebar maka akan membawa berkah besar juga. Yaitu akan membuka rejeki bagi orang tua bayi dan membawa keselamatan bagi bayi baik jasmani dan rokhani.
Seperti yang dilaksanakan di Dusun Bendo Desa Demangan Kecamatan Tanjunganom tidak kurang dari ratusan orang tumplek blek berebut uang receh diacara piton piton dirumah Zakaria Ansori.
Menurut pengakuan Zakaria uang logam yang disediakan sebesar satu juta rupiah. Sedangkan untuk biaya hadiah totalnya mencapai lima ratus ribu rupiah. ” Acara ini sudah lazim dilaksanakan di kampung kami setiap usia bayi delapan bulan,” ujar Zakaria.
Dalam hajatan itu sebelum dilakukan sebar uang juga diadakan kirim do’a yang dikemas dalam acara kenduri. Intinya dalam hajatan ini akan membawa keberkahan bagi pemilih hajat. (adi)