“Secara fisik, sapi-sapi ini terlihat sehat. Namun, meskipun sehat, kami tetap melakukan vaksinasi dan mengambil sampel darah untuk memastikan kesehatannya. Vaksinasi ini dilakukan pada seluruh populasi sapi, bukan hanya sampel,” tegasnya.
Sahat menambahkan bahwa seluruh sapi impor yang berada di Indonesia, sebanyak 470 ribu ekor, telah divaksinasi secara menyeluruh untuk memastikan tidak ada risiko kesehatan yang membahayakan.
“Jika kami menemukan ada sapi yang tidak memenuhi standar kesehatan, maka hewan tersebut akan segera dimusnahkan. Ini dilakukan untuk mencegah risiko penularan penyakit kepada sapi lainnya dan memastikan masyarakat tidak mendapatkan daging yang tidak layak konsumsi,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa Barantin tetap waspada terhadap ancaman Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD). Upaya ini merupakan komitmen untuk menjaga kesehatan masyarakat dan kualitas program MBG.