Meskipun menghadapi banyak kesulitan dalam hidup, Kaka Sani diberi tugas untuk memimpin timnya mewakili Maluku dalam kejuaraan sepak bola tingkat nasional.
Namun, keputusannya untuk menggabungkan anak-anak yang beragama berbeda dalam satu tim tentu saja menimbulkan konflik.
Film ini diproduksi bersama oleh Glenn Fredly dan berhasil meraih banyak nominasi serta memenangkan beberapa penghargaan, termasuk Piala Citra Festival Film Indonesia 2014 dalam kategori Film Terbaik.
Kehidupan Sani Tawainella telah memberikan inspirasi dan pesan perdamaian yang mendalam bagi masyarakat Maluku. Film “Cahaya dari Timur” berhasil menggambarkan kisah heroiknya dengan baik, dan meraih pengakuan dalam dunia perfilman Indonesia.
Dalam film ini, kita dapat menyaksikan perjalanan hidup Sani Tawainella, seorang provokator perdamaian yang memperlihatkan bahwa resiliensi dan keberanian dapat menjadi kekuatan luar biasa dalam menghadapi konflik.
Kisahnya tetap menjadi kenangan berharga dan semangat bagi para penggemar sepak bola serta penonton film di seluruh Indonesia.