Menparekraf Sandiaga S Uno mengklaim dan menyebut wisata nusantara jadi penggerak sektor pariwisata Indonesia. Dia menyebut data kunjungan wisatawan asing berkurang melampaui 60 prosen. Sedang kunjungan wisatawan nusantara, naik 15 prosen.
Pandemi Covid 19 yang hampir 2 tahun telah menyebabkan terpuruknya wisatawan mancanegara (Wisman). Hingga akhir tahun 2021 kunjungan Wisman hanya mencapai 1,58 juta orang atau turun 60,98 persen dibanding tahun 2020. Wisatawan nusantara (Wisnus) kini menjadi harapan sekaligus roda penggerak pariwisata Indonesia di masa pandemi.
“Di tengah pandemi ini, harapan roda penggerak sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tentunya dari wisatawan nusantara yang menjadi roda penggerak geliat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif saat ini,” ujar Menparekraf Sandiaga S Uno dalam Diskusi virtual Urban Forum – Forum Wartawan Daerah (FORWADA), Tourism & Hospitality Outlook 2022 “New Normal Saatnya Bangkit dari Tidur Pulas”, Kamis,(20/1).
Badan Pusat Statistik mencatat sepanjang 2021 pergerakan Winus mengalami peningkatan sebesar 12% bila dibandingkan dengan tahun 2020. Tidak hanya itu, data BPS juga menyebut terjadi peningkatan devisa pariwisata sebesar 4% dibandingkan tahun 2020 yakni 0,32 miliar USD menjadi 0,36 miliar USD.
“Nilai ekspor produk ekraf diperkirakan meningkat hingga mencapai 20,58 miliar USD dan nilai tambah ekraf pada tahun 2021 juga mengalami peningkatan sampai pada level Rp 1.273 trilyun ,” jelas Sandi.
Menurut Menparekraf, pergerakan Winus ini akan menjadi andalan dalam pemulihan sektor pariwisata nasional tahun 2022 dengan target 260 juta – 280 juta pergerakan. Diperkirakan, kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB Nasional 2022 akan mencapai 4,3%. Sedikit lebih tinggi dari perkiraan capaian tahun 2021 yaitu sebesar 4,2%.
Selain itu, lanjutnya, dari sisi nilai tambah ekonomi kreatif ditargetkan tahun 2022 dapat mencapai 1.236 Triliun. Untuk nilai ekspor produk kreatif ditargetkan mencapai USD 21,28 Miliar. Sedikit lebih baik dari perkiraan capaian tahun 2021 sebesar USD 20,48 Miliar.