Saat menyerap aspirasi masyarakat, tidak hanya dari pemberitaan, dirinya juga melihat langsung di lapangan bahwa benar mereka merasa kesulitan dan mengeluhkan mahalnya harga kebutuhan pokok, seperti kedelai, cabai, daging dan yang paling gaduh adalah minyak goreng.
“Harga minyak goreng belakangan ini memang berubah-ubah dan terjadi kelangkaan. Di Kabupaten Ngawi, saya bertanya dengan kepala pasar dan para pembeli untuk harga eceran tertinggi sebesar 14 ribu hingga 17 ribu rupiah.”
“Akan tetapi, realitanya masyarakat masih harus membeli minyak goreng dengan harga yang lebih dari itu, bisa sampai 20 ribu hingga 30 ribu,” ungkap Ibas.