Sementara secara nasional jumlah sekolah yang menyelenggarakan UNBK pada UN tahun ini meningkat drastis dibanding UN 2015 lalu. Pada UN 2015 hanya terdapat 554 sekolah penyelenggara UNBK, sedangkan pada UN 2016 terdapat 4.381 sekolah. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan jumlah sekolah penyelenggara UNBK yang cukup besar.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur H Soekarwo mengungkapkan dari 38 kota/kabupaten di Jatim, ada dua kabupaten yang belum menggunakan UNBK. Dua kabupaten tersebut diantara Sampang dan Bangkalan.“Tetapi dari prosentase jumlah keseluruhan peserta UNBK, 28 persen atau 281 ribu peserta berasal dariJatim,” terang Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo.
Dirinya tetap berupaya agar UNBK bisa dilaksanakan disemua kota/kabupaten di Jatim. Sayangnya, upaya tersebut masih terhalang terbatasnya infrastruktur. Salah satu masalah yakni terkendala aliran listrik, hingga kini baru sebanyak 61 persen wilayah Madura yang teraliri listrik.
Pakde juga menjamin dalam pelaksanaan UNBK di Jatim tidak akan ada jual beli jawaban dari bocoran soal ujian. “Kebocoran soal sekarang sudah tidak laku lagi. Jadi tidak ada jual beli, karena yang dikerjakan setiap orang berbeda dengan sistem komputer dan tidak mbunderi (melingkari jawaban dengan pensil, red) lagi,”tandasnya. (Lin)