Surabaya, memo.co.id – Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jawa Timur, Saiful Rahman menargetkan tahun 2017 Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dilaksanakan tanpa pengawas.
Menurutnya, para siswa membutuhkan ketenangan dan kenyamanan saat mengerjakan soal.
“Tahun depan saya buat tanpa pengawas. Jadi pengawasnya tidak harus di dalam kelas namun ditempat yang lain. Servernya kita pusatkan kemudian kita pasang CCTV tiap kelas,” tuturnya, Rabu (20/4) pada Memo.co.id di kantornya.
Pelaksanaan UNBK, masih menggunakan pengawas, teknisi dan proktor yang kadang masih keluar masuk kelas. Setelah dievaluasi dengan pertimbangan keamanan, ketertiban dan kenyamanan maka diupayakan tahun depan rencana ini bisa direalisasikan.
Saiful menambahkan, tahun 2016, kali pertama Kemendikbud menggelar UNBK secara serentak. Total SMA/MA/SMK di Surabaya mencapai 254 lembaga yang mengikuti UNBK. Kota Surabaya menjadi pelopor pelaksanaan UNBK. Tahun ini seluruh SMA/MA/SMK di Kota Pahlawan telah menggunakan sistem UN canggih tersebut.
Rinciannya, 137 SMA dengan 18.043 siswa, 16 MA dengan 1.341 siswa kemudian 101 SMK dengan jumlah siswa mencapai 18.346 orang. Dari total 254 sekolah tersebut hanya 9 sekolah yang menggabung dengan sub rayon maupun sekolah terdekatnya. Artinya, sebanyak 245 sekolah menggelar UNBK secara mandiri atau disekolahnya masing-masing.