Jombang, Memo.co.id
Tidak hanya ruangan kerja Bupati Nganjuk Taufiqurrahman aja yang digeledah KPK. Tim antirasuah tersebut juga masuk ke Pemkab Jombang. Mereka menggeledah ruang kerja Sekda Pemkab Jombang Ita Triwibawati, Senin pagi tadi. Diduga penggeledahan ruang kerja Sekda Jombang tersebut terkait korupsi BUpati NGanjuk. Sekda JOmbang Ita Triwibawati, adalah istri BUpati Nganjuk Taufiqurrahman.
Beberapa petugas berseragam KPK, setelah masuk ke ruangan kerja Sekda Kab Jombang, langsung membuka komputer pribadi dan staf di ruangan itu. Mereka membuka file file yang ada di komputer. Tidak terlihat dimana keberadaan Ita Triwibawati, sekda Jombang yang juga istri Bupati Nganjuk tersebut. Beberapa karyawan di Pemkab Jombang terlihat panik karena petugas berseragam KPK masuk ke ruangan Sekda JOmbang.
Beberapa staf di ruangan kerja Bupati Jombang, juga kena dampak kepanikan tersebut. Mereka khawatir KJPK juga masuk ke ruangan kerja Bupati Jombang. Namun, sebagian lagi sudah mendapati informasi bahwa penggeledahan itu terkait kasus korupsi Bupati NGanjuk Taufiqurrahman.
Pantauan di lapangan, bukan hanya satu komputer yang diperiksa. Beberapa komputer yang ada di ruangan kerja Sekda Jombang tersebut juga diperiksa satu per satu. Beitu juga laptope yang diduga milik Ita Triwibawati juga dibuka, sambil mencari file file yang diperkukan petugas KPK.
Sementara itu, belum ada pihak pihak yang berhasi dikonfirmasi terkait penggeledahan ruangan kerja Sekda Jombang Ita Triwibawati. Di sekitar gedung yang dipakai ngantor istri Bupati Nganjuk tersebut, hanya ada mobil dinas berplat W 8 WP. Mobil itu biasa dipakai Ita Triwibawati.
Selain ruangan Sekda, petugas KPK juga menggeledah ruangan Asisten Bidang Pembangunan. Namun, di ruangan Asisten Sekda Bidang Pembangunan ini hanya berjalan 10 menit saja. Selanjutnya, petugas KPK keluar ruangan dan kembali menuju ruangan Sekda.
Kepala Satpol PP Jombang Fahrudin Widodo juga terlihat di ruangan Sekdakab. Hanya saja, Fahrudin enggan berkomentar. Dia hanya meminta agar wartawan agak menjauh dari ruangan sekda. “Saya tidak tahu kasus apa. Kami hanya diminta agar teman-teman wartawan tidak bergerombol di depan pintu ruangan,” ujar Fahrudin ( dmr / tyo )