[ad_1]
Kediri, Memo
Sedikitnya ada 100 orang dalam rombongan, mereka berasal dari 14 negara. Mendatangi kawasan wisata alam kebanggangan Kab Kediri Gunung Kelud. Mereka berasal dari Majapahit International Travel Fair (MITF) dengan menggunakan tiga unit bus.
Begitu rombongan tiba diarea kawasan wisata alam Gunung Kelud, rombongan langsung disambut dengan tari-tarian tradisional. Selain tari tarian, penyambutan rombongan juga diberi souvenir cantik oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, berupa kaos.
Rombongan juga diajak berpetualang menjelajahi lereng Gunung Kelud dengan menggunakan jeep offroad. Sebanyak 25 unit mobil jeep, yang sudah dipersiapkan untuk menyusuri medan ekstrim yang dibalut pesona pemandangan indah.
Ir. Adi Suwignyo, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri mengatakan, kedatangan rombongan MITF 2019 tersebut merupakan kesempatan emas bagi pemerintah daerah untuk mengenalkan pariwisata Kabupaten Kediri, salah satunya obyek wisata Gunung Kelud.
“Kedatangan MITF berpeluang bagi kami sebagai alat promosi. Kedepannya, wisata di Kabupaten Kediri khususnya Gunung Kelud dapat menjadi tujuan utama wisata lokal maupun internasional,”jelas Adi Suwignyo.
Adi Suwignyo juga mengatakan, pihaknya juga memberikan souvenir berupa kaos yang bergambar peta wisata Kabupaten Kediri. Selain Gunung Kelud, juga beberapa obyek wisata di kawasan lereng Gunung Wilis. Antara lain, Air Terjun Dollo, Irenggolo, Corah Pare, dan Sumber Ubalan. Dan tidak ketinggalan adalah wisata Monumen Simpang Lima Gumul yang mirip dengan Monumen Arc de Triomphe Paris, Prancis.
“Tujuan dari pemberian souvenir kepada mereka adalah, setelah meninggalkan Kabupaten Kediri, mereka akan mempromosikannya di tempat tinggalnya dan kepada keluarganya di rumah,”tuturnya.
Direktur Pelaksana Badan Promosi Pariwisata Daerah Jawa Timur, Bambang Priambodo, mengaku sengaja melakukan fun trip ke arah barat. Sebab, pihaknya akan menjual obyek wisata alam Gunung Kelud yang terkenal memiliki panorama kawah yang indah.
Menurutnya, erupsi Gunung Kelud pada 2014 lalu telah mempromosikan obyek wisata ini dengan letusannya yang sangat dahsyat. “Inilah saatnya kita jual keindahannya kepada masyarakat lokal maupun internasional,” ucapnya.