Example floating
Example floating
Kabar Daerah

Ritual Seks di Gunung Kemukus Mirip ‘Lokalisasi’ dan Dibiarkan Pemerintah

×

Ritual Seks di Gunung Kemukus Mirip ‘Lokalisasi’ dan Dibiarkan Pemerintah

Sebarkan artikel ini
ritual seks di gunung Kemukus
Example 468x60

ritual seks di gunung Kemukus

Sragen, Memo.co.id
Indonesia yang mayoritas pemeluknya beragama Islam, tercoreng di mata dunia. Situs berita Daly Mail, menurunkan laporan ritual seks di gunung Kemukus, Sragen Jawa Tengah. Sebagian besar warga setempat mempercayai Gunung Kemukus sebagai tempat ‘suci’ dan ‘keramat. Namun, di dalamnya terdapat praktek prostitusi.
Dalam headlinenya,’ Welcome to Sex Mountain: The remote Indonesian religious site where married men, housewives and politicians go to have sex with strangers… to bring themselves good fortune.’ Dalam ulasannya, menggambarkan bagaimana pemerintah Indonesia dan ulama Indonesia mengetahui tradisi ritual seks gunung kemukus yang sudah dianggap ‘ suci’ oleh sebagian masyarakat, sehingga dibiarkan menjadi tradisi yang melanggar agama dan tatanan kehidupan sosial beragama.
Ironisnya, menurut tulisan Patrick Abboud, jurnalis asing dari program Dateline SBS Australia, yang membuat kisah ritual aneh di Gunung Kemukus, setiap 35 hari, seseorang harus berhubungan seks selama tujuh kali agar ritual itu berhasil.
“Ini kisah yang aneh. Beberapa tahun yang lalu, saya membaca sebuah artikel tentang hal itu dan melihat ke sana. Butuh beberapa saat untuk sampai ke sana,” kata Abboud.

Dia menggambarkan ritual itu sebagai kejadian yang luar biasa mengejutkan. Ia pun menunjukkan foto-foto orang sebelum melakukan ritual seks di Gunung Kemukus. Mereka yang melakukan ritual seks mulai dari pria beristri, ibu rumah tangga, pejabat, hingga pekerja seks komersial (PSK). Bahkan, lokasi itu kerap dijadikan tempat prostitusi.

Tempat itu kini begitu populer sehingga menarik wisatawan lokal. Ironisnya, pemerintah setempat menarik pungutan kepada mereka yang memasuki kawasan tersebut. “Ini sebuah kontradiksi. Pemerintah mengetahui perzinahan yang terjadi, tetapi mengabarkan sesuatu yang berbeda dan menutup mata,” kata Abboud dikutip Daily Mail.

Menurut dia, pemerintah dan tokoh agama setempat terkesan membiarkan prostitusi berkedok ritual di Gunung Kemukus. Selain bertolak belakang dengan ajaran agama, aktivitas tersebut juga rawan penyebaran penyakit kelamin. ( ed )

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.