Ridwan Kamil, calon Gubernur DKI Jakarta, baru-baru ini menjadi sorotan setelah permintaan maafnya terkait kicauan lama yang bernada sindiran dan kritik terhadap Jakarta viral di media sosial. Dalam unggahan permintaan maafnya di platform X (dulu Twitter), RK mengakui bahwa dirinya sering mengekspresikan kritik tajam dan sindiran sebelum memasuki dunia politik. Meskipun RK menyampaikan permohonan maaf dan berharap untuk melanjutkan hidup, reaksi warganet menunjukkan campuran antara pengertian dan skeptisisme terhadap perubahan yang ditunjukkannya.
Permintaan Maaf Ridwan Kamil Viral: Warganet Beri Reaksi Campur Aduk
Warganet tengah ramai memperbincangkan permintaan maaf Ridwan Kamil (RK) alias Emil, calon Gubernur DKI Jakarta, terkait dengan kicauan-kicauan lama yang kembali viral. Sebelumnya, sejumlah tweet RK yang berisi sindiran dan kritik pedas, termasuk terhadap Jakarta—daerah yang kini ingin dia pimpin—telah muncul kembali di media sosial.
Salah satu kicauan yang mencuri perhatian adalah dari 6 Juni 2011 pukul 09.47, yang berbunyi: “Tengil, gaul, glamor, songong, pelit, gengsian, egois, pekerja keras, tahan banting, pamer, hedon. Itu karakter orang Jakarta. #citybranding.” Tweet ini, meski sudah dihapus, memicu reaksi luas setelah viral.
Menanggapi hal ini, RK membuat permintaan maaf di platform X (sebelumnya Twitter) pada Minggu (25/8) pukul 20.54 WIB. Dalam pernyataannya, RK menjelaskan bahwa dirinya sangat aktif di Twitter sebelum menjadi pejabat publik, dan sering mengekspresikan diri dengan kritik tajam serta sindiran. “Dulu, 12-15 tahun lalu sebelum saya menjadi pejabat publik, saya memang sangat aktif di Twitter. Saya sering berekspresi dengan bebas—kadang kritik tajam, kadang sindiran, dan sering kali nyinyir,” tulisnya.
RK mengaku bahwa dirinya dulu adalah netizen yang sering marah dan julid. Namun, menurutnya, hidup membawanya ke peran yang lebih kompleks, dan akhirnya menjadi pejabat publik dari walikota hingga gubernur. Ia membandingkan dirinya dengan “anak-anak yang sering protes pada orangtua, remaja rebel, dan pemuda yang kritis dan sinis.”
Di akhir pernyataannya, RK meminta maaf atas tindakannya di masa lalu dan berharap agar orang-orang bisa melanjutkan hidup tanpa memikirkan kesalahan lama. “Maafkan aku yang dulu. Mari kita move on,” tutupnya.