Kemudian setelah itu, Pahinggar bersama Dina kembali ke rumahnya di Jl Kemenyan Nomor 5 RT 8/RW 5 Ciganjur Jagakarsa. Tidak jelas apa yang terjadi lagi ketika dalam rumah tersebut. Sebab, keduanya memang berantem karena cemburu. Diduga, setelah pulang ke rumah tersebut, istri dan anaknya kabur dari rumah.
Pada Jumat , sekitar pukul 13.30 WIB anak korban menemui Ketua RT 8 Ciganjur M Sidiq, mengajak ke rumah korban. Nah sesampai di rumah itulah, ternyata Indra – panggilan akrab lelaki yang berprofesi sebagai sopir itu sudah tidak bernyawa karena gantuhgdiri.
“Namun, sesampainya di dalam rumah korban saksi melihat korban sudah dalam posisi tergantung menggunakan tali tambang warna biru,” ujar Purwanta. Tali biru itu, diikat ke kayu plafon di rumah Pahinggar.
Menyaksikan kejadian itu, ketua RT M Sidiq segera melaporkan kejadiannya ke Babinkamtipmas desa tersebut Brigadir Syamsul Anwar. Oleh Brigadir Samsyul Anwar, langsung diteruskan ke Polsek Jagakarsa dan Polres Jakarta Selatan. ” Selanjutnya, mpetugas di POlsek Jagakarsa yang piket langsung mendatangi TKP didampingi ident dari Polres Jakarta Selatan,” ujar Purwanta.
Hingga berita ini ditulis, polisi baru bisa menyimpulkan kematian gantungdiri murni dan tidak ditemukan unsur lain dalam aksi tersebut. Soal pemicunya, memang ada ribut pasangan suami istri itu dilatarbelakangi rasa cemburu. Dalam adegan siaran lanbgsung aksi gantungdiri, m,emang Indra terlihat melambaikan tangan sebelum menemuikan ajalnya.( nu )