Perusahaan berharap setiap elemen masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi emisi dan mencapai target netralitas karbon sesuai dengan arahan pemerintah Indonesia.
“Kita berharap produk mobil listrik dapat dikembangkan di dalam negeri, bukan hanya mengandalkan impor. Untuk memproduksi mobil listrik lokal beserta rantai pasok yang terkait, kita perlu melakukan pengembangan sumber daya manusia,” jelas Nandi.
Harapan perusahaan ke depannya adalah adanya sebuah roadmap dan ekosistem elektrifikasi di Indonesia. Nandi menyatakan bahwa ekosistem elektrifikasi memiliki cakupan yang berbeda dengan ekosistem industri otomotif saat ini. Ia menekankan bahwa sinergi merupakan kunci keberhasilan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
“Untuk dapat mempertahankan posisi industri otomotif dan rantai pasok saat ini, serta meminimalisir gangguan selama transformasi, diperlukan kolaborasi antara semua pihak, sinergi antara pemerintah, BUMN, perusahaan swasta lintas industri, termasuk sektor finansial dan asuransi, yang terlibat dalam membentuk ekosistem elektrifikasi di Indonesia,” tuturnya.
Transformasi Menuju Mobil Listrik: Komitmen PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia untuk Dekarbonisasi
Sebagai penutup, PT TMMIN berharap agar transformasi menuju mobil listrik dapat merangkul seluruh lapisan masyarakat. Perusahaan bertekad memberikan lebih banyak opsi kepada pelanggan dan menciptakan permintaan besar dalam era elektrifikasi kendaraan.
Dengan fokus pada pengembangan sumber daya manusia dan sinergi lintas sektor, Toyota ID ingin memainkan peran kunci dalam membentuk ekosistem elektrifikasi di Indonesia. Keseluruhan visi ini melibatkan kolaborasi yang erat antara pemerintah, BUMN, perusahaan swasta, dan sektor finansial untuk menghasilkan dampak positif dalam mencapai target netralitas karbon.
Transformasi menuju masa depan yang berkelanjutan membutuhkan partisipasi semua pihak, dan PT TMMIN siap memimpin langkah-langkah inovatif menuju era kendaraan listrik di Indonesia.