“Bahan bakar nabati tidak hanya berasal dari sawit, tetapi juga bisa dari singkong, jarak, bahkan tanaman lain yang berpotensi besar. Kita harus memperluas penggunaan sumber energi bio ini secara menyeluruh,” paparnya.
Dengan beragamnya sumber energi terbarukan di Indonesia, Kardaya menekankan pentingnya memilih teknologi yang paling sesuai untuk mencapai skala ekonomi yang optimal.
“Kita memiliki berbagai sumber energi. Manajemen yang baik akan membantu kita memilih opsi terbaik yang tersedia,” pungkasnya.
Sebelumnya, dalam Qatar Economic Forum di Doha, Qatar, pada tanggal 15 April 2024, Prabowo Subianto juga telah menggarisbawahi prioritas pemerintahannya ke depan. Dia menegaskan komitmennya untuk melanjutkan fondasi pembangunan yang telah diletakkan oleh Presiden Joko Widodo, dengan fokus utama pada ketahanan pangan dan energi.
Prabowo Subianto Fokus Pada Energi, Pangan, dan Air: Transformasi Menuju Kemandirian Energi dan Keamanan Pangan
Prabowo Subianto telah memetakan prioritas pemerintahannya dengan jelas, yang meliputi transformasi besar dalam sektor energi, pangan, dan air. Melalui pendekatannya yang komprehensif terhadap energi berkelanjutan, beliau berkomitmen untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dengan memajukan biofuel dari berbagai tanaman potensial seperti singkong dan jarak.
Selain itu, fokusnya pada ketahanan pangan menunjukkan tekadnya untuk mencapai swasembada pangan nasional melalui inisiatif besar-besaran. Dengan memperkuat infrastruktur industri dalam negeri, Prabowo juga bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan mengurangi ketergantungan pada impor. Visi ini menggambarkan komitmen kuatnya untuk membangun fondasi yang kokoh bagi kemajuan jangka panjang Indonesia dalam bidang energi, pangan, dan lingkungan.