Example floating
Example floating
Politik-Birokrasi

Rencana Peleburan Pelni, ASDP, dan Pelindo: Wamen Tiko Ungkap Masih Dikaji, Target Rampung Awal 2025

Avatar
×

Rencana Peleburan Pelni, ASDP, dan Pelindo: Wamen Tiko Ungkap Masih Dikaji, Target Rampung Awal 2025

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

MEMO – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN), Kartika Wirjoatmodjo atau yang akrab disapa Tiko, mengungkapkan bahwa rencana peleburan PT Pelni, PT ASDP Indonesia Ferry, dan PT Pelindo ke dalam holding maritim masih dalam proses pengkajian. Kajian tersebut diproyeksikan selesai pada triwulan pertama tahun 2025.

Saat menghadiri acara pemberangkatan 730 penumpang kapal KM Labobar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (29/12/2024), Tiko menjelaskan bahwa kajian tersebut mencakup berbagai aspek penting. “Masih dalam proses kajian. Kemungkinan hasilnya akan keluar pada triwulan I tahun depan,” ujar Tiko.

Namun, Tiko belum memberikan detail lebih lanjut mengenai perkembangan rencana tersebut. Ia hanya menyebut bahwa kajian ini fokus pada aspek komersial dan hukum untuk memastikan keputusan yang tepat.

“Kajian komersial dan hukum sedang dilakukan. Itu yang sedang kami pertimbangkan,” imbuhnya singkat.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan rencana penggabungan PT Pelni, PT ASDP, dan PT Pelindo sebagai langkah strategis untuk menurunkan biaya logistik, meningkatkan keselamatan penumpang, dan menyelaraskan operasional pengangkutan barang serta penumpang.

“Jika pelabuhan dikelola dengan baik, kapal Pelni lebih mudah dikelola, dan ASDP juga makin efisien, semua akan berjalan sinkron, baik untuk barang maupun penumpang,” ujar Erick di Jakarta, Selasa (17/12/2024).

Erick menambahkan bahwa PT Pelindo akan ditetapkan sebagai induk holding dalam struktur baru ini.

Sejak menjabat pada 2019, Erick Thohir telah menargetkan pengurangan jumlah perusahaan BUMN guna meningkatkan efisiensi. Jumlah entitas BUMN telah berkurang dari 142 perusahaan pada 2019 menjadi 41 perusahaan saat ini. Ke depan, jumlah BUMN diharapkan menyusut hingga hanya 30 perusahaan yang fokus pada tugas inti masing-masing.

Erick menekankan pentingnya tiga pilar utama dalam kinerja BUMN. Pilar pertama adalah memastikan BUMN menjadi entitas yang sehat dan berkontribusi pada pendapatan negara melalui pajak dan dividen. Kedua, BUMN harus mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Ketiga, BUMN harus berperan aktif sebagai penggerak ekonomi rakyat, terutama dengan kontribusi besar terhadap penyaluran kredit ultra mikro dan mikro di Indonesia.

Baca Juga  70 Ribu Desa Bangkit! Pemerintah Siapkan Koperasi Desa Merah Putih, Kemiskinan Ekstrem Minggir