Jakarta, Memo.co.id
Puluan kos-kosan yang dihuni buruh Kawasan Berikat Nusantara (KBN) di Kelurahan Sukapura, Cilincing, diobok-obok petugas gabungan. Sebanyak 650 orang pendatang terjaring dalam operasi bina kependudukan (Biduk) yang digelar oleh Sudin Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Pemkot Jakarta Utara.
Zulfah,23, wanita asal Indramayu, Jawa Barat mengaku selama ini belum memiliki KTP DKI Jakarta. Bahkan semenjak tinggal di Sukapura satu bulan lalu belum mengurus Surat Keterangan Domisili Sementara (SKDS) karena kesibukan bekerja.
“Sejak satu bulan terakhir ini memang saya belum mengurus SKDS di kelurahan. Sebab selama ini saya belum sempet mengurus karena kesibukan kerja,”kata Wanita yang mengaku bekerja sebagai operator di salah satu perusahaan di KBN Cakung.
Diakui saat terjaring operasi ini dirinya sedang berada di rumah kos-kosannya. Saat pintu diketuk petugas dirinya kaget karena yang datang petugas Satpol PP.
Nurjanah,19, wanita asal Subang, mengaku kaget ketika pintu kos-kosannya digedor-gedor petugas. “Saat itu saya baru pulang dan tidur-tiduran di kamar kos, tiba-tiba diketuk- ketuk. Begitu saya buka langsung kaget ternyata ada petugas,”katanya.
Wanita yang mengaku baru dua minggu di Jakarta langsung mengikuti saran petugas untuk datang ke Kantor kelurahan dan mengurus SKDS.
Kepala Dinas Dukcapil, Pemprov DKI Jakarta, Edison Sianturi didampingi Wakil Walikota Jakarta Utara Junaedi, yang hadir dalam kegiatan ini mengatakan, memang pasca-Lebaran pihaknya menggelar operasi Biduk. Dalam operasi ini tergetnya untuk memberikan pemahaman kepada warga pedatang agar mengetahui aturan kependudukan di DKI Jakarta.
“Operasi biduk ini kami lakukan tujuan agar para pendatang mengatahui peraturan kependudukan di DKI Jakarta. Kami berharap warga yang belum memiliki SKDS langsung mengurus kekantor kelurahan,”kata Edison Sianturi. ( nu )