Agung menilai bahwa kebutuhan darah masyarakat tidak bisa diprediksi. Ia mencontohkan, bencana alam yang terjadi di Jabodetabek perlu diantisipasi dengan ketersediaan stok darah.
“Ada berbagai risiko penyakit yang muncul, dan untuk mengantisipasinya, kita perlu menyediakan stok darah sebanyak mungkin untuk kemanusiaan,” ucapnya.
Baca Juga: "Flu Biasa" Mengintai: Jakarta Siaga Senyap Varian Covid Baru
Salah satu pendonor, Satya, mengungkapkan bahwa puasa tidak menghalanginya untuk mendonorkan darah. Satya, yang sudah menjadi pendonor tetap sejak 1988, mencatat sudah 129 kali mendonorkan darah.
“Yang penting siapkan mental. Banyak orang yang gagal donor karena takut. Siapkan mental bahwa ini sehat, halal, dan tidak membatalkan puasa,” kata Satya, yang kali ini mendonorkan 450 cc darah.
Baca Juga: Refleks Kaget pada Bayi Saat Tidur , Normal atau Tanda Bahaya?
Dalam aksi donor darah ini, ditargetkan 100 kantong darah terkumpul untuk didistribusikan kepada yang membutuhkan. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan acara buka puasa bersama.












