Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengaku menjadi perintis dalam pengembangan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS). Pernyataan itu dia sampaikan ketika mengunjungi Kabupaten Gunung Kidul pada akhir pekan lalu.
“Dulu, saya yang memulai dan melaksanakan dalam beberapa tahun pertama sebelum kemudian dilanjutkan oleh Pak Jokowi,” ujar SBY di sebuah restoran di Semanu, Gunungkidul, pada Jumat (15/12).
Pemikiran awalnya adalah bahwa Jawa yang paling maju dan terhubung secara baik adalah jalur di Pantai Utara. Namun, wilayah tengahnya ada tetapi belum cukup kuat.
SBY menjelaskan bahwa pada masa itu, wilayah bagian selatan di Jawa masih belum terhubung dengan baik. Baginya, hal ini tidak adil jika dibandingkan dengan wilayah di bagian utara Jawa. “Zona di selatan, mulai dari Pangandaran, Sukabumi, Cilacap, selatan Jogja, Wonosari, Pacitan, Trenggalek, hingga Tulungagung masih belum terhubung dengan baik. Saya pikir ini tidak adil, terutama saat musim mudik lebaran, kemacetannya sangat luar biasa,” ujar SBY.
Meniti Kesetaraan Infrastruktur: Langkah SBY dengan JJLS di Jawa
Oleh karena itu, SBY berharap agar pembangunan JJLS harus diteruskan agar wilayah selatan di Jawa tidak tertinggal dibandingkan dengan wilayah lain di Jawa. “Menurut saya, ini harus dilanjutkan lagi agar tidak ada ketertinggalan dengan jalur Pantai Utara, atau yang dikenal dengan Pantura,” jelasnya.