Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, tak tinggal diam menyikapi masalah serius polusi udara yang mengancam Jabodetabek. Dalam pertemuan kementerian dan lembaga terkait, ia mengemukakan lima solusi konkret untuk mengatasi polusi udara, yang semakin meresahkan masyarakat.
Dari modifikasi cuaca hingga mendorong transportasi publik, upaya Luhut menunjukkan komitmennya dalam melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan. Namun, apa sebenarnya isi dari solusi-solusi tersebut?
Limbah Udara Mematikan: Strategi Luhut dalam Menyelamatkan Jabodetabek
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, turun ke lapangan untuk mengatasi permasalahan serius polusi udara yang kian memburuk, terutama di Jabodetabek. Bahkan, DKI Jakarta sendiri saat ini termasuk dalam kota dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia, menurut data dari IQAir.
Luhut telah mengungkapkan niatnya untuk mengambil tindakan berdasarkan instruksi langsung dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Ia menjelaskan rencananya dalam pertemuan “Upaya Peningkatan Kualitas Udara Kawasan Jabodetabek” yang melibatkan berbagai kementerian/lembaga (K/L) serta pemerintah daerah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Pertemuan ini dilangsungkan di kantornya pada Jumat (18/8/2023).
Melalui akun media sosial resminya di Instagram, @luhut.pandjaitan, Luhut menyoroti laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengungkapkan bahwa polusi udara menjadi salah satu penyebab kematian dini hingga mencapai 6,7 juta jiwa per tahun.
“Menurut laporan WHO akhir tahun lalu, polusi udara telah menyebabkan lebih dari 6,7 juta kematian prematur setiap tahunnya,” tulisnya di akun Instagram tersebut, yang dikutip pada Senin (21/8/2023).