Kesempatan mencicipi hidangan ikonik Yordania, mansaf, tak hanya menawarkan kenikmatan kuliner, tetapi juga kantuk berlebihan. Namun, sebuah restoran di Amman, Yordania, telah berhasil menciptakan solusi unik dengan menyajikan opsi tidur siang pasca makan mansaf.
Inovasi ini membawa pengalaman kuliner yang lebih menyeluruh dan nyaman bagi para pelanggan yang datang mencicipi lezatnya hidangan mansaf.
Restoran Moab di Yordania: Solusi Unik Atasi Kantuk Pasca Mansaf
Makanan mansaf memiliki reputasi sebagai pencipta kantuk yang tak terbantahkan. Sebuah restoran di Yordania telah menciptakan solusi unik untuk masalah ini – menghadirkan opsi ‘menu’ tidur siang.
Apabila Anda merencanakan kunjungan ke Yordania, jangan sampai melewatkan kesempatan untuk mencicipi hidangan ikonik bernama mansaf. Walaupun demikian, tidak sedikit penduduk lokal yang enggan menikmatinya di restoran.
Pasalnya, hidangan lezat namun penuh dengan lemak ini dikenal sebagai penyebab potensial bagi timbulnya kantuk yang luar biasa.
Restoran bernama Moab, yang terletak di Amman, ibu kota Yordania, telah merespons fenomena kantuk pasca makan mansaf ini dengan sebuah ide inovatif – menyajikan sesi tidur siang bagi para pelanggannya.
Sang pemilik restoran, Musab Mubeideen, mengungkapkan bahwa gagasan untuk menambahkan tempat tidur di dalam restorannya pada awalnya hanyalah sebagai candaan dan elemen dekoratif, yang bertujuan untuk mencerminkan pengalaman para pelanggan yang sering kali merasa mengantuk usai menikmati santapan berlemak tersebut. Arab News melaporkan pernyataan Musab Mubeideen.
Layaknya sebuah eksklusivitas, restoran Moab menghadirkan pilihan menu yang fokus pada hidangan mansaf. Berdasarkan informasi dari Taste Atlas, dalam bahasa Arab, kata ‘mansaf’ merujuk pada arti ‘kejutan’. Umumnya, hidangan mansaf disajikan kepada tamu sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan.
Mansaf: Lezatnya Hidangan Ikonik Yordania yang Memicu Kantuk Berlebihan
Proses pembuatan mansaf melibatkan daging yang dimasak dengan penuh ketelatenan bersama jameed atau hasil fermentasi susu domba. Daging yang digunakan dalam hidangan ini umumnya berasal dari sumber seperti domba, sapi, atau ayam.
Kehadiran daging domba dalam hidangan ini sejatinya melambangkan simbol tertinggi penghargaan terhadap tamu, menjadikan penggunaan daging sapi dan ayam menjadi jarang.