Harita Group, perusahaan yang luas dalam lingkupnya, telah mengambil langkah berani dalam pengelolaan lingkungan sekitarnya. Mereka merencanakan dan melaksanakan program-program yang mencakup pendidikan, kesehatan, pengembangan ekonomi, infrastruktur, dan sosial budaya sebagai bagian dari Rencana Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah merelokasi Desa Kawasi, yang telah berkembang menjadi tempat tinggal bagi ribuan penduduk. Namun, dengan tekad dan rencana yang matang, Harita Group telah membangun Kawasi Baru sebagai solusi untuk masa depan yang lebih baik.
Lahan telah dialokasikan untuk pertanian dan peternakan, dan semuanya dilakukan dengan hati-hati untuk menjaga harmoni dengan lingkungan sekitarnya. Kesimpulannya, Harita Group terus berkomitmen untuk menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan di komunitas mereka.
Harita Group: Memahami Pentingnya Pengelolaan Lingkungan yang Bijaksana
Mengelola kelompok perusahaan sebesar Harita Group tentu harus memberikan perhatian serius terhadap lingkungan sekitarnya. Jika pengelolaannya tidak tepat, masalah ini akan menjadi sasaran empuk bagi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) untuk mengkritik. Terkadang, yang menjadi sumber perselisihan adalah perspektif kepentingan daripada substansi permasalahannya.
Harita Group telah menyadari hal ini. Oleh karena itu, menurut Stevi Thomas C, Direktur Hubungan Eksternal PT Trimegah Bangun Persada (TBP), perusahaan induk Harita Group, program-program yang dijalankan didasarkan pada pemetaan sosial dan inisiatif perusahaan yang mempertimbangkan kebutuhan masyarakat serta kesesuaian dengan program pemerintah.
Stevi menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari Rencana Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang mencakup lima program utama, yaitu pendidikan, kesehatan, pengembangan ekonomi, infrastruktur, dan sosial budaya.
Dalam praktiknya, salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh Harita Group adalah merelokasi Desa Kawasi yang telah mengalami perkembangan. Desa Kawasi saat ini memiliki kondisi yang tidak teratur. Selain kumuh, daerah tersebut sering kali berlumpur, panas, tidak memiliki saluran air yang memadai, dan rumah-rumahnya tidak teratur.
Yang lebih sulit lagi, desa ini termasuk dalam kawasan industri Pulau Obi, yang telah ditetapkan sebagai proyek strategis nasional (PSN) pada tahun 2020. Oleh karena itu, relokasi menjadi suatu keharusan.
Tentu saja, ini bukanlah tugas yang mudah. Jumlah penduduk yang awalnya hanya 800 orang telah meningkat menjadi sekitar 4.000 orang. “Sebagian besar dari mereka adalah pendatang, termasuk karyawan-karyawan di lingkungan Harita Group,” tambah Stevi.
Oleh karena itu, Harita Group telah menyiapkan Kawasi Baru yang berjarak hanya sekitar dua kilometer dari Desa Kawasi. Hanya mereka yang memiliki KTP Desa Kawasi yang berhak mendapatkan tempat tinggal di kompleks perumahan ini. “Saat ini sudah ada 259 unit yang siap huni,” ujar Stevi.
Di samping itu, lahan sepanjang jalan menuju kompleks perumahan juga telah dialokasikan untuk keperluan bisnis. Meskipun sebagian besar masih berupa padang rumput, beberapa bagian telah dimulai pembangunan dunia usaha. Ada rumah kos, kafe, serta beberapa kios dan warung makan di jalanan tersebut.
Kawasi Baru: Solusi Harita Group untuk Tantangan Relokasi yang Besar
Selain itu, jalan menuju pelabuhan juga telah dibangun. Dari jalan utama, tampak bahwa jalan tersebut sedang dalam proses pembersihan, dan laut terlihat jelas dari mobil yang kami tumpangi. “Kami berharap proses penjualan ikan akan dapat dilakukan di sini, sehingga jaraknya lebih dekat dengan pusat bisnis dan tempat tinggal warga,” kata Gatot, Manajer Pengembangan Masyarakat Harita Group.
Saat kami tinjau lebih lanjut dalam wawancara dengan Warta Ekonomi, perumahan yang dimaksud sudah dalam kondisi siap huni. Konvoi kendaraan kami melaju di dalam kompleks dengan jalan beton yang mulus. Lebar jalan cukup untuk dilewati oleh mobil berlawanan arah.
Pos terkait
