MEMO,Surabaya: Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, telah mengungkap rahasia sukses dalam mempertahankan kekayaan budaya Indonesia – permainan tradisional! Dalam upayanya untuk menjaga kebersamaan dan kesehatan anak-anak di tengah pandemi, Pemkot Surabaya menyediakan beragam permainan tradisional di Balai RW.
Sebuah inisiatif yang menjadi sorotan adalah Festival Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional yang mengundang ratusan peserta didik SD se-Surabaya. Acara ini bukan hanya untuk melestarikan budaya, tetapi juga untuk mewujudkan generasi Indonesia yang sehat dan berbudaya.
Eri Cahyadi dan Pemkot Surabaya Sediakan Permainan Tradisional untuk Anak
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, telah menegaskan pentingnya melestarikan budaya, dan salah satu caranya adalah melalui permainan tradisional.
Eri Cahyadi menyatakan, “Permainan tradisional merupakan kekayaan budaya di Indonesia. Untuk itu perlu dijaga,” dalam pernyataannya di Surabaya pada hari Rabu.
Festival Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Dorong Budaya Sehat Anak
Sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya tradisional, Pemerintah Kota Surabaya menyediakan berbagai permainan tradisional di Balai RW.
Menurut Eri Cahyadi, penting untuk menyadari bahwa permainan tradisional memiliki dampak positif pada perkembangan anak-anak, terutama dalam situasi pandemi COVID-19 di mana interaksi antara anak-anak terbatas.
Dia menambahkan, “Di Balai RW, selain dibuat Sinau dan Ngaji Bareng, kami menyediakan berbagai permainan tradisional untuk meningkatkan rasa kebersamaan di antara anak-anak SD.”
Dalam rangka mendukung upaya ini, Wali Kota Eri mendukung Festival Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional yang diselenggarakan di Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan, Surabaya pada hari Selasa, 24 Oktober.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI melalui Direktorat Sekolah Dasar. Festival ini mengundang 310 peserta didik SD dari seluruh Surabaya untuk melestarikan budaya melalui aktivitas fisik melalui permainan tradisional.
Ratusan peserta dengan antusias mengikuti Festival Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional ini. Ada berbagai permainan yang diadakan dalam festival ini, seperti bola paku, bakiak, balap karung, kopral, dan bermain kelereng.
Selain itu, kegiatan ini juga merupakan bagian dari Kampanye Sekolah Sehat untuk mewujudkan anak-anak Indonesia yang sehat, cerdas, dan berbudi pekerti.
Wali Kota Eri mengatakan bahwa festival ini harus dijaga agar dapat dikenal hingga ke mancanegara untuk memperkuat identitas Indonesia sebagai kekuatan budaya asli.
“Ini diinisiasi oleh Kemendikbudristek, ada permainan tradisional. Hampir sama dengan konsep Pemkot Surabaya, di mana kami sedang menggiatkan permainan dan olahraga tradisional sehingga di setiap sekolah ada kegiatan menuju Sekolah Sehat. Tujuannya adalah untuk menggerakkan kebersamaan dan kekompakan agar anak-anak tidak hanya bermain gadget,” katanya.
Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Ketua Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kota Surabaya, Rini Indriyani.
Ia menyatakan bahwa permainan tradisional dapat membantu mengurangi kebiasaan anak-anak bermain gadget. Oleh karena itu, permainan tradisional harus diperkenalkan sejak dini, terutama di tingkat PAUD, guna mengajarkan anak-anak untuk menggunakan aktivitas fisik seperti berolahraga.
“Saya berharap orang tua dapat mengenalkan permainan tradisional, karena permainan tradisional melibatkan aktivitas fisik, sehingga anak-anak merasa seperti sedang berolahraga,” kata Rini.