Inklusi dan Literasi Keuangan di Indonesia: Tantangan dan Harapan
Tingkat Inklusi Keuangan Tinggi, Namun Literasi Perlu Ditingkatkan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengungkapkan tingkat inklusi dan literasi keuangan di Indonesia saat ini. Menurut survei terbaru, Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK, Aman Santosa, menyatakan bahwa tingkat inklusi keuangan di Indonesia telah mencapai 85 persen. Ini berarti bahwa 85 dari setiap 100 orang yang disurvei telah menggunakan produk keuangan.
Namun, tingkat literasi keuangan dari survei yang sama baru mencapai sekitar 49 persen. Menurut Aman, sebagian masyarakat masih belum sepenuhnya memahami manfaat dan risiko penggunaan produk keuangan, meskipun mereka telah menggunakannya.
Hal ini dikemukakan olehnya dalam sebuah podcast Money Honey CNNIndonesia.com beberapa waktu yang lalu.
Aman juga menyoroti fenomena di mana banyak pengguna pinjaman online atau pinjol menggunakan pinjaman untuk keperluan konsumtif atau hal-hal yang sebenarnya tidak diperlukan. Akibatnya, banyak dari mereka yang kesulitan dalam mengembalikan pinjaman mereka.