Pedagang ritel di Indonesia telah mengambil tindakan untuk mengatasi kekhawatiran terhadap pasokan beras yang semakin menipis. Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Mandey, mengumumkan bahwa pembatasan pembelian beras telah diterapkan sesuai dengan arahan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Bulog.
Kebijakan ini bertujuan untuk mencapai pemerataan, dengan membatasi pembelian beras menjadi 2-3 kemasan per konsumen. Namun, pembatasan ini diharapkan hanya bersifat sementara dan akan dicabut setelah impor beras masuk ke Indonesia.
Tindakan serupa telah diambil oleh beberapa toko ritel besar seperti Super Indo dan Alfamart, yang membatasi pembelian beras premium hingga 10 kg per hari per konsumen. Ini adalah langkah yang diambil untuk menjaga stabilitas pasokan beras di tengah ketidakpastian kondisi cuaca dan impor beras.
Pedagang Ritel Terapkan Kebijakan Pembatasan Pembelian Beras
Pedagang ritel telah mengambil langkah-langkah untuk membatasi pembelian beras di tempat usaha mereka. Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Mandey, menjelaskan bahwa pembatasan ini dilakukan sesuai dengan arahan yang mereka terima dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Bulog dalam pertemuan beberapa waktu lalu.
Roy Mandey menjelaskan, “Ya, ini sesuai dengan arahan yang diberikan dalam pertemuan dengan berbagai instansi terkait, termasuk Bapanas dan Bulog, ketika kami, para pedagang ritel, berdiskusi. Tujuan dari pembatasan ini adalah untuk mewujudkan pemerataan pembelian, yaitu setiap konsumen hanya diizinkan membeli 2-3 kemasan beras.”
Kebijakan pembatasan ini diambil sebagai upaya mengatasi fenomena panic buying yang muncul akibat kekhawatiran terhadap pasokan beras yang semakin menipis. Namun, Roy Mandey menegaskan bahwa pembatasan ini tidak akan menjadi kebijakan permanen.
Roy Mandey juga mengungkapkan alasan di balik langkah ini, “Ketidakstabilan pasokan beras akibat badai, El Nino, dan impor, dengan jumlah impor sekitar 400 ribu ton, diharapkan akan segera memperbaiki situasi ini. Saat ini, sudah ada 1,6 juta ton beras yang masuk, dan sisa 400 ribu ton diharapkan tiba dalam beberapa hari atau bulan ini. Ini diharapkan akan meningkatkan ketersediaan beras.”
Pembatasan pembelian beras ini tidak hanya berlaku untuk beras program stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP), melainkan juga untuk semua jenis beras. Roy menekankan bahwa keputusan ini diambil karena stok atau jumlah beras yang tersedia belum mencukupi.
Ketua Aprindo Roy Mandey Ungkap Alasan dan Rencana Masa Depan
Roy mengklarifikasi bahwa pembatasan pembelian beras akan dicabut setelah impor beras masuk ke Indonesia. “Iya, setelah impor datang, pembatasan akan dicabut. Ini sesuai dengan arahan pemerintah untuk mencapai pemerataan. Rencananya, setelah impor 400 ribu ton, akan ditambah dengan impor 1 juta ton pada awal 2024.”
Meskipun El Nino diperkirakan mencapai puncaknya pada awal 2024, pemerintah telah berupaya meningkatkan Cadangan Beras Pangan (CBP) untuk mengatasi dampaknya, terutama karena produksi petani mengalami penurunan akibat dampak El Nino di beberapa daerah.
Beberapa toko ritel, seperti Super Indo dan Alfamart, telah mulai membatasi pembelian beras premium hingga maksimal 10 kg per hari per konsumen. Beras di toko-toko ritel modern biasanya dikemas dalam kemasan berat 5 kg. Dengan pembatasan ini, masyarakat hanya diperbolehkan membeli 2 kemasan beras per hari dari Super Indo dan toko serupa.
Di Super Indo Duren Tiga, Jakarta Selatan, aturan pembatasan ini tertulis dengan jelas, “Maksimal 2 kemasan per konsumen per hari. Pembelian produk beras semua varian.”
Tindakan serupa juga diterapkan di Alfamart Minangkabau Setiabudi, Jakarta Selatan, yang telah membatasi pembelian beras sejak satu atau dua minggu lalu. Meskipun demikian, pihak toko mengklaim bahwa belum ada pelanggan yang melanggar ketentuan pembatasan ini.
Sementara itu, pembatasan pembelian beras juga berlaku di Indomaret di kawasan Duren Tiga, meskipun ada beberapa pengecualian di gerai yang baru-baru ini dibuka.
Pedagang Ritel Terapkan Pembatasan Pembelian Beras untuk Stabilkan Pasokan
Pedagang ritel di Indonesia, di bawah kepemimpinan Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Mandey, telah mengambil tindakan tegas untuk mengatasi ketidakpastian dalam pasokan beras. Mereka telah menerapkan kebijakan pembatasan pembelian beras dengan harapan untuk mencapai pemerataan.
Pembelian beras terbatas menjadi 2-3 kemasan per konsumen, yang sebagian besar berlaku untuk semua jenis beras. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kekhawatiran akan pasokan yang semakin menipis, terutama akibat cuaca yang tidak stabil dan impor beras yang masih dalam proses.
Kebijakan ini diharapkan akan dicabut setelah impor beras mencukupi, dengan rencana untuk menambah impor pada tahun berikutnya. Selain itu, beberapa toko ritel besar juga telah menerapkan pembatasan serupa. Semua tindakan ini diambil dengan tujuan menjaga stabilitas pasokan beras di Indonesia.