Example floating
Example floating
Teknologi Digital

Rahasia Mengerikan Terungkap! Fakta Terbaru Sesar Cugenang di Cianjur!

×

Rahasia Mengerikan Terungkap! Fakta Terbaru Sesar Cugenang di Cianjur!

Sebarkan artikel ini
Rahasia Mengerikan Terungkap! Fakta Terbaru Sesar Cugenang di Cianjur!
Rahasia Mengerikan Terungkap! Fakta Terbaru Sesar Cugenang di Cianjur!
Example 468x60

MEMO

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) belum sepenuhnya sejalan dalam menilai Sesar Cugenang sebagai sumber gempa di Cianjur. BMKG menyebut Sesar Cugenang sebagai pemicu gempa dengan Magnitudo (M) 5,6 pada November 2022, namun BRIN belum menemukan data komprehensif tentang patahan tersebut.

Example 300x600

Sebabnya belum jelas karena perbedaan hasil analisis dan pola gerakan sesar. Penelitian dan pemetaan lapangan terus dilakukan untuk mencari kesimpulan yang lebih pasti mengenai potensi bahaya gempa di wilayah tersebut.

BMKG vs. BRIN: Perdebatan Sesar Cugenang Sebagai Sumber Gempa!

Dua lembaga pemerintah, yaitu Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), masih memiliki pandangan yang berbeda mengenai Sesar Cugenang, yang merupakan sumber gempa di Cianjur. Penyebab perbedaan pandangan ini akan dijelaskan berikut ini.

Menurut BMKG, Sesar Cugenang adalah penyebab gempa dengan Magnitudo (M) 5,6 yang menyebabkan kerusakan besar di Cianjur, Jawa Barat, pada November 2022. Namun, sebelumnya patahan ini tidak pernah terdeteksi, dan BMKG sebelumnya menganggap Sesar Cimandiri sebagai pemicu gempa tersebut. Namun, pola kerusakannya tidak sejalan dengan patahan Sesar Cimandiri.

Bambang Sugiarto, seorang peneliti di Pusat Riset Kebencanaan Geologi, Organisasi Riset Kebumian dan Maritim BRIN, menyatakan bahwa hingga saat ini, BRIN belum sepenuhnya sejalan dengan BMKG dan lembaga terkait lainnya mengenai Sesar Cugenang.

Penelitian dilakukan dengan memantau lima titik di empat desa di Cugenang, Cianjur, selama empat hari dalam seminggu ini.

Para peneliti menggunakan dua perangkat deteksi, yaitu Geolistrik Multichanel Resistivity dan Ground Penetrating Radar, dengan kedalaman hingga 50 meter. Namun, hingga saat ini, mereka belum menemukan indikasi adanya patahan aktif di lokasi tersebut.

Penelitian Komprehensif dan Pola Gerakan Sesar Masih Jadi Teka-Teki

Bambang menjelaskan bahwa mereka masih terus melakukan penelitian untuk mengetahui secara pasti posisi, kedalaman, panjang, serta daerah mana yang mungkin akan terdampak oleh patahan tersebut. Sebabnya belum jelas karena kurangnya data komprehensif tentang patahan tersebut.

Selain itu, analisis BMKG mengenai gerakan Sesar Cugenang cenderung naik, namun menurut Bambang, gempa di Cianjur terjadi berangsur-angsur dengan banyak gempa susulan, sehingga ia menduga gerakan Sesar Cugenang cenderung mendatar. Hal ini menyebabkan energi yang dilepaskan oleh gempa menjadi lebih banyak.

Pada Januari 2023, BMKG merilis pembaruan peta Sesar Cugenang dengan menambahkan zona bahaya. Proses pemetaan ini menggunakan berbagai data seperti hasil pemantauan posisi, sebaran, dan magnitudo gempa, analisis mekanisme sumber gempa bumi, analisis pola sebaran intensitas guncangan dan tingkat kerusakan bangunan, analisis frekuensi gelombang gempa, serta analisis spektrum gelombang seismik dan interpretasi anomali gaya berat.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.