Kepala Otoritas Ibu Kota Nusantara, Bambang Susantono, bersama dengan Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat, Drs. H. Alimuddin, M.Si, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital, Prof. Mohammed Ali Berawi, serta Staff Khusus Bidang Keselamatan Publik, Brigjen Pol. Edgar Diponegoro, melakukan kunjungan ke France Museums yang berlokasi di 20, rue Bachaumount, Paris, Perancis pada hari Rabu (4/10/2023).

Tujuan kunjungan Otoritas Ibu Kota Nusantara ke France Museums adalah sebagai bagian dari upaya untuk membahas pembangunan sebuah museum di kawasan Ibu Kota Nusantara.

Selain membahas rencana pembangunan museum, Otoritas Ibu Kota Nusantara juga berkesempatan berbagi pengetahuan dengan France Museums tentang cara membangun museum dengan menggunakan teknologi masa depan.

Bambang Susantono menyatakan, “Kami ingin memahami berbagai aspek perkembangan museum terkini. Sebagai contoh, jika dulu museum hanya digunakan untuk memamerkan sejarah, kini banyak konsep museum yang lebih modern, seperti penggunaan teknologi hologram. Jadi, bagaimana konsep museum di masa depan akan terwujud?”.

Selama kunjungan mereka, Otoritas Ibu Kota Nusantara menjalin diskusi yang mendalam mengenai berbagai aspek museum bersama Junia Jorgji, Direktur Proyek Khusus France Museums, dan Herve Barbaret, Direktur Umum France Museums.

Diskusi ini mencakup pembahasan tentang pentingnya keunikan dalam pembangunan museum sebagai kunci keberhasilan proyek tersebut.

Berinovasi dengan Teknologi dan Kebudayaan Lokal untuk Masa Depan Museum

Mereka juga membahas bagaimana membangun museum di Kawasan Ibu Kota Nusantara dengan menggabungkan teknologi canggih, sambil tetap mempertahankan karakteristik khas dari Ibu Kota Nusantara.

Junia Jorgji menekankan pentingnya mengambil peluang secara kreatif, mengatakan, “Ini adalah peluang yang baik untuk berpikir di luar batas konvensional. Yang terpenting, kita tidak boleh meniru apa yang sudah ada sebelumnya.”

Selain itu, dalam diskusi tersebut, mereka juga menyoroti pentingnya menciptakan teknologi yang dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Herve Barbaret mengingatkan, “Teknologi selalu berubah dengan cepat. Teknologi yang digunakan saat museum dibangun mungkin sudah tidak relevan saat museum dibuka. Teknologi hanya sebatas alat bantu.”

Melalui diskusi yang produktif antara Otoritas Ibu Kota Nusantara dan France Museums, Indonesia memiliki kesempatan untuk belajar dari pengalaman beberapa museum di Perancis yang mengalami penurunan jumlah pengunjung seiring berjalannya waktu.

Penurunan ini disebabkan oleh kurangnya penekanan pada unsur keunikan dan kurangnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi di beberapa museum di Perancis.

Menginspirasi Museum Masa Depan: Pembelajaran dari Kunjungan Otoritas Ibu Kota Nusantara ke France Museums