MEMO – Sop Buntut Cut Meutia telah dikenal sebagai salah satu ikon kuliner legendaris di Jakarta sejak pertama kali berdiri pada tahun 1970. Awalnya, bisnis ini dimulai sebagai warung nasi Padang yang kemudian bertransformasi menjadi spesialis sop buntut, berkat ide dari sang pendiri.
Himawan, tim pemasaran sekaligus generasi kedua dari keluarga pendiri, menceritakan bagaimana neneknya memulai usaha ini. “Semua bermula dari nenek yang memutuskan untuk fokus pada sop buntut sebagai menu utama,” ujar Himawan saat berbincang dengan Pro 3 RRI, Sabtu (18/1/2025). Sejak saat itu, kualitas dan keaslian rasa menjadi prioritas utama yang selalu dijaga.
Sop buntut khas Cut Meutia disajikan lengkap dengan nasi putih hangat, emping, perkedel, dan kuah yang kaya rempah. Keunikan sop buntut ini terletak pada dagingnya yang berwarna merah alami tanpa bahan tambahan. Proses masaknya dilakukan di cabang pusat untuk memastikan konsistensi rasa di setiap hidangan.
“Warna merah daging itu asli, tanpa pewarna atau bahan tambahan apa pun,” ungkap Himawan. Saat ini, pusat operasional Sop Buntut Cut Meutia berada di kawasan Menteng, dengan beberapa cabang lain di Lebak Bulus, Slipi, serta layanan khusus online di Bekasi, Tambora, dan Duren Sawit.