Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF), Kristalina Georgieva, telah memberikan pandangan penting tentang cara ASEAN dapat bertahan dan tumbuh dalam menghadapi tantangan ekonomi global saat ini. Dalam ASEAN-Indo-Pacific-Forum (AIPF) yang baru-baru ini diadakan, Georgieva merekomendasikan tiga langkah kunci bagi negara-negara ASEAN. Kami akan merangkum pandangan ini dalam kesimpulan berikut.
Panduan IMF untuk Pertumbuhan ASEAN yang Kuat dan Dinamis
Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF), Kristalina Georgieva, telah mengemukakan tiga langkah penting yang perlu diambil oleh negara-negara ASEAN agar dapat menghadapi tantangan ekonomi yang sedang dihadapi saat ini.
Dia menganggap bahwa saat ini dunia sedang menghadapi masalah ekonomi yang sangat kompleks, termasuk masalah inflasi yang meningkat dan pengurangan likuiditas.
Menurut Georgieva, pandemi COVID-19 telah memiliki dampak yang signifikan terhadap negara-negara ASEAN, terutama dalam hal pertumbuhan ekonomi mereka. Dia menyatakan, “ASEAN cukup terpengaruh karena sebelum pandemi, pertumbuhan ekonomi mereka diproyeksikan sangat kuat, namun sekarang pertumbuhan tersebut telah turun setengahnya. Akibatnya, ada penurunan output potensial sebesar delapan persen. Ini adalah konsekuensi besar dari apa yang telah kita alami.” Georgieva mengungkapkan pandangannya ini dalam ASEAN-Indo-Pacific-Forum (AIPF) yang diadakan pada tanggal 5 September 2023.
Selain pandemi, Georgieva juga mencatat bahwa ASEAN telah merasakan dampak gangguan dalam rantai pasokan akibat pandemi dan konflik di Ukraina. Gangguan ini telah menyebabkan peningkatan tekanan, krisis, dan inflasi di banyak ekonomi maju dan pasar berkembang, termasuk negara-negara ASEAN.
Georgieva juga mengingatkan bahwa tingkat suku bunga diperkirakan akan tetap tinggi hingga tahun 2024 atau 2025, yang akan memiliki dampak signifikan pada ASEAN, terutama dalam hal nilai mata uang mereka. Oleh karena itu, Georgieva menekankan pentingnya bagi ASEAN untuk terus mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang dinamis agar dapat menghadapi tantangan ekonomi global saat ini.
Menurutnya, “Pertumbuhan ekonomi ASEAN adalah titik terang di tengah ketidakpastian ekonomi global. Sementara pertumbuhan ekonomi global tahun ini hanya mencapai 3%, ASEAN berhasil mencapai pertumbuhan sebesar 4,6%, dan pertumbuhan ini diharapkan akan berlanjut hingga tahun depan.” Georgieva menekankan pentingnya untuk mempertahankan momentum pertumbuhan ini.
Stabilitas Keuangan, Pendidikan Unggul, dan Ekonomi Hijau: Kunci Kesuksesan ASEAN
Georgieva juga memberikan tiga rekomendasi utama kepada negara-negara ASEAN agar dapat menjaga “pertumbuhan yang kuat dan dinamis” yang dia sebutkan. Pertama, dia menyarankan agar negara-negara ASEAN menjaga stabilitas makroekonomi dan keuangan mereka untuk memastikan bahwa konsumen dan investor tetap memiliki kepercayaan.
“Kepercayaan ini telah membantu Anda sebelum pandemi, dan harus tetap dipertahankan,” katanya.
Kedua, Georgieva merekomendasikan agar pemerintah ASEAN lebih banyak berinvestasi dalam bidang pendidikan dan pengembangan keterampilan.
“Orang-orang ASEAN harus memiliki keterampilan untuk masa depan karena kita tahu bahwa kecerdasan buatan (artificial intelligence) sudah menjadi kenyataan,” ujarnya.
Dia percaya bahwa masyarakat ASEAN harus memiliki keterampilan yang tidak dapat digantikan oleh kecerdasan buatan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Georgieva juga mendorong negara-negara ASEAN untuk berinvestasi dalam konektivitas digital dan ekonomi hijau.
“Tidak ada masa depan tanpa ini. Hal ini harus dilakukan,” katanya.
AIPF diadakan di Hotel Mulia, Jakarta, pada tanggal 5-6 September, bersamaan dengan KTT ke-43 ASEAN dan KTT Asia Timur. Acara ini mencakup berbagai sesi seperti pembicaraan pemimpin, diskusi, dan pertemuan bisnis, dan bertujuan sebagai platform untuk negara-negara ASEAN dan mitra mereka, baik dari sektor publik maupun swasta, untuk berpartisipasi dalam diskusi konstruktif, mengidentifikasi proyek potensial, serta mendorong kerja sama di kawasan Indo-Pasifik.
Tiga isu utama yang menjadi fokus dalam diskusi dan proyek yang dipamerkan adalah infrastruktur hijau dan rantai pasok yang kuat, transformasi digital dan ekonomi kreatif, serta keuangan yang berkelanjutan dan inovatif.
Panduan IMF untuk ASEAN: Bertahan dan Tumbuh dalam Tantangan Ekonomi Global
Dalam rangka menghadapi kondisi ekonomi yang kompleks ini, panduan IMF ini memberikan arahan yang berharga bagi ASEAN untuk tetap menjadi kekuatan ekonomi yang berkembang, menghadapi tantangan dengan keyakinan, dan menciptakan masa depan yang lebih kuat.