Mereka juga berkomitmen untuk memastikan bahwa hubungan antara Indonesia dan AS tetap kuat dan dapat mengambil peluang di masa depan.
Isu Ekspansi Tiongkok, Agresi Rusia, dan Beasiswa Taruna TNI: Sorotan Pertemuan Menteri Pertahanan
Lebih lanjut, keduanya menegaskan bahwa kemitraan pertahanan antara Indonesia dan AS saat ini lebih kuat daripada sebelumnya. Ini terbukti dengan lebih dari 220 pertemuan pertahanan yang diadakan setiap tahun antara AS dan Indonesia, termasuk pertukaran ahli dan latihan militer multilateral yang melibatkan ribuan tentara.
Kedua Menteri Pertahanan ini juga menyoroti pentingnya modernisasi militer Indonesia dan membahas rencana kedua negara untuk meningkatkan interoperabilitas melalui peningkatan pesawat tempur, pesawat tempur multi-peran baru, serta penambahan pesawat angkut sayap tetap dan helikopter.
Selama pertemuan, Prabowo juga mengungkapkan apresiasinya karena AS telah memberikan beasiswa kepada taruna Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk melanjutkan studi di lembaga-lembaga bergengsi seperti Akademi Angkatan Laut Amerika Serikat (USNA), Akademi Angkatan Udara Amerika Serikat (USAFA), dan Akademi Militer Amerika Serikat (USMA).
Prabowo menyatakan rasa bangganya karena ini adalah pertama kalinya para kadet dari Indonesia diterima di akademi militer AS, dan ia percaya hal ini dapat memperkuat hubungan antara pemimpin militer kedua negara di masa depan.
Saat ini, ada tujuh taruna TNI yang sedang mengejar pendidikan di AS. Di antaranya, tiga taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) belajar di Akademi Angkatan Laut AS (USNA), tiga taruna Akademi Angkatan Udara (AAU) di Akademi Angkatan Udara AS (USAFA), dan satu taruna Akademi Militer (Akmil) di Akademi Militer AS (USMA).
Kemitraan Pertahanan Indonesia-AS Menguat: Kesepakatan dan Harapan di Pentagon
Terakhir, Prabowo mengungkapkan apresiasi terhadap AS yang memberikan beasiswa kepada taruna TNI untuk studi di lembaga-lembaga bergengsi seperti USNA, USAFA, dan USMA. Hal ini menandai langkah positif dalam membangun hubungan antara pemimpin militer kedua negara di masa depan.
Saat ini, ada tujuh taruna TNI yang sedang mengejar pendidikan di AS, menciptakan peluang yang menjanjikan bagi kedua negara. Kesepakatan dan harapan yang diungkapkan dalam pertemuan ini menandai kemajuan penting dalam memperkuat kemitraan pertahanan antara Indonesia dan AS.