Gita Syahrani, aktivis dan Direktur Eksekutif Sekretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) 2017-2023, telah memainkan peran penting dalam mengarahkan Indonesia menuju gaya hidup berkelanjutan dan investasi hijau yang berdampak positif.
Dalam wawancara eksklusif, Gita berbicara tentang upayanya untuk menggalakkan kesadaran akan lingkungan, mengurangi konsumerisme karbon, dan menghidupkan kembali nilai-nilai budaya yang berhubungan dengan alam. Temukan lebih banyak tentang visinya dalam menjadikan Indonesia lebih hijau.
Gita Syahrani: Mengilhami Perubahan Menuju Gaya Hidup Berkelanjutan
Indonesia, sebagai negara yang dianugerahi kekayaan alam melimpah, saat ini semakin menyadari urgensi untuk menjaga lingkungan demi masa depan yang lebih berwawasan ekologis.
Dalam usaha untuk menginspirasi perubahan tersebut, Gita Syahrani, seorang aktivis yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Sekretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) selama periode 2017-2023, telah memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk visi investasi berkelanjutan di Indonesia.
Gita menjelaskan bahwa dia telah berupaya keras untuk membimbing masyarakat Indonesia menuju gaya hidup berkelanjutan dan investasi yang ramah lingkungan. Salah satu langkah yang dia lakukan adalah memulai dari perubahan kecil dalam kehidupan sehari-hari dengan penuh kesadaran.
“Langkah yang saya ambil adalah mendorong kesadaran akan pentingnya mengurangi penggunaan plastik, menghemat energi, dan memilih produk yang ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Saya berharap masyarakat akan lebih memilih solusi yang berkelanjutan dalam setiap aspek kehidupan mereka,” ungkap Gita dalam wawancara di kanal Youtube Gita Wirjawan pada Jumat (25/08/2023).
Gita juga aktif dalam mempromosikan pengurangan konsumerisme karbon. Dia mendorong masyarakat untuk mempertimbangkan dampak karbon dari gaya hidup konsumtif, seperti penggunaan transportasi berlebihan dan pemborosan sumber daya alam. Gita bertujuan untuk mengubah pola pikir masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.
Investasi Hijau dan Kesadaran Lingkungan: Peran Gita Syahrani dalam Transformasi Indonesia
“Misalnya, apakah kita perlu menggunakan mobil berbahan bakar fosil atau bisa beralih ke mobil listrik atau sepeda? Semuanya memiliki dampak karbon. Oleh karena itu, lebih baik kita pertimbangkan alternatif yang lebih ramah lingkungan, seperti berjalan kaki atau membaca di luar agar tidak perlu menghidupkan lampu. Tentu, ini menjadi lebih sulit dilakukan di daerah Jabodetabek yang sering kali dilanda polusi,” jelasnya.
Salah satu elemen penting dalam upaya Gita, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus Koalisi Ekonomi Membumi (KEM), adalah menghidupkan kembali nilai-nilai budaya nenek moyang yang selaras dengan alam dan lingkungan.
Dia berpendapat bahwa tradisi-tradisi seperti melestarikan alam, menggunakan sumber daya secara bijaksana, dan semangat berbagi seharusnya menjadi sumber inspirasi dalam menjalani kehidupan modern yang berkelanjutan.
“Gita kembali menegaskan, ‘Kita perlu melihat keberlanjutan sebagai proses yang membantu kita lebih mengenal diri sendiri, keluarga, dan budaya kita sendiri. Hal ini juga mengundang kita untuk berpikir secara tradisional, seperti cara nenek moyang kita berpikir, yang sejalan dengan konsep keberlanjutan,'” ucap Gita.
Gita Syahrani: Mengilhami Perubahan Menuju Gaya Hidup dan Investasi Hijau di Indonesia
Sebagai seorang pemimpin dalam upaya menjadikan Indonesia lebih hijau, Gita menekankan bahwa perubahan ini juga merupakan kesempatan untuk lebih mengenal diri sendiri, keluarga, dan budaya kita sendiri. Dengan menggabungkan gagasan modern dengan nilai-nilai tradisional, Indonesia dapat melangkah maju menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.