Kediri, Memo.co.id
Sedikitnya dua puluh truk galian C terseret arus lahar dingin di sepanjang Kali Ngobo Puncu Kabupaten Kediri. Truk truk tersebut terguling di lahan yang digunakan untuk beberapa pengusaha galian C illegal yang dikoordinir oknum Pemkab Kediri. Zona galian C di lereng Gunung Kelud selama ini jadi lahan pungli yang sengaja dibiarkan petugas.
Polres Kediri dua tahun terakhir belum pernah melakukan razia. Razia dilakukan satu kali dan menahan beberapa alat berat. Namun, setelah itu dibiarkan berlarut larut hingga sekarang. Dugaan kuat, petugas Polres setempat berhadapan dengan tembok besar dibalik bisnis galian C di sepanjang lereng Gunung Kelud.
Sebelumnya, ada beberapa warga setempat sudah mengingatkan terhadap puluhan sopir truk yang masuk di wilayah itu. Pasalnya, sejak hujan mengguyur Kediri dan sekitarnya, kawasan tersebut rawan terhadap longsoran lahar dingin dari Gunung Kelud. ” Kami sudah ingatkan, bahwa ini bahaya,” kata Prapto, yang sering mangkal di area itu.
Informasi yang diperoleh dari Koramil Puncu, ada tiga truk yang mengalami rusak parah. Sedang dua puluh lebih truk pasir lainnya hanya mengala mai masalah ringan. Meski begitu, karena truk truk tersebut merupakan alat transportasi, perjalanan di sekitar kali NGobo KLecamatan Puncu terganggu. Rata rata, merejka terjebak dalam arus lahar dingin itu.
” Kali NGobo ini menghubungkan antara kali Konto dengan Sungai Brantas. Aliran lahar semua berawal dari lereng Gunung Kelud. Karena kubangan Gunung Kelud memproduksi lahar dingin, lahar tersebut keluar dan mengaliri sepanjang kali Ngobo dan Kali Konto hingga ke Brantas.” kata Danramil Puncu Kapten Wali Fatma. ( Joko )