Karena, otomatis dusun devisa sebagai sebagai jembatan produk lokal menjadi kunci perkembangan ekonomi Jawa timur, bahkan juga nasional. Dalam pada itu, Direktur Pelaksana Bidang Hubungan Kelembagaan LPEI, Chesna F Anwar, jika penyeluncuran dusun devisa ini sebagai aktivitas pemerintahan dalam meningkatkan UMKM supaya bisa
tembus pasar export.
“Arah dusun devisa ialah meningkatkan UMKM supaya bisa menembus export. Program kerjasama sampai bulan September 2022 yang telah kami kerjakan yakni training pada 604 peserta dan hasilkan 50 exportir baru,” urai Chesna.
Chesna menambah, dusun devisa di Jawa Timur ialah yang paling banyak di Indonesia. Di mana, saat sebelum tambahan enam dusun devisa sudah ada pendampingan LPEI pada 22 dusun devisa di Jatim.
Karena itu, dengan tambahan Desa Devisa ini hari, pihaknya optimis akan makin menggerakkan produk lokal Jawa timur menembus ke pasar global.
“Ini sebagai dusun devisa paling banyak di Indonesia. Dan dari sisi pendanaan export segmen UMKM, LPEI sudah salurkan pendanaan export Rp 5,4 trilliun per Juni 2022,” tandasnya.