Menurut Roman Yampolskiy dari University of Louisville, perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) bisa menghadirkan ancaman serius terhadap masa depan manusia. Prediksinya mengenai potensi kepunahan 99,9% populasi manusia dalam 100 tahun mendatang mencuat dalam sebuah wawancara terbaru. Apa yang sebenarnya menjadi perhatiannya adalah kemungkinan Artificial General Intelligence (AGI) yang bisa menggantikan peran intelektual manusia secara total.
Mengapa AI Mungkin Menggantikan Manusia?
Seorang peneliti teknologi kecerdasan buatan (AI) dari University of Louisville, Roman Yampolskiy, telah menyampaikan prediksi yang cukup mengkhawatirkan tentang masa depan manusia. Menurutnya, ada kemungkinan besar bahwa 99,9% populasi manusia akan punah dalam kurun waktu 100 tahun ke depan. Hal ini dia sampaikan dalam sebuah episode podcast bersama Lex Fridman, seperti yang dilansir oleh The Byte pada Kamis (20/6/2024).
Yampolskiy fokus pada perkembangan lanjutan AI yang dikenal sebagai ‘Artificial General Intelligence’ (AGI), yang diperkirakan dapat menyamai kecerdasan manusia dalam pengambilan keputusan. Bahkan, jika terus ditingkatkan, AGI bisa jadi akan menggantikan peran manusia sepenuhnya.
“Jika kita berhasil menciptakan Artificial General Intelligence (AGI), menurut saya, itu tidak akan membawa dampak positif bagi umat manusia,” ujar Yampolskiy dengan tegas.
Menurutnya, satu-satunya cara untuk menghindari ancaman ini adalah dengan menghentikan pengembangan AI lebih lanjut.
Yampolskiy juga menyoroti bahwa perkembangan AI saat ini sudah menunjukkan potensi bahaya bagi manusia, terutama dalam hal sulitnya mengontrol mesin AI yang dibuat berdasarkan analisis dan pengolahan data manusia.
Dia percaya bahwa pengembangan AGI sebagai lanjutan dari AI saat ini dapat membawa ancaman yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.
“Dengan hadirnya AGI, kita akan menghadapi sesuatu yang benar-benar baru, sesuatu yang luar biasa,” ungkapnya.
Sebuah survei yang dilakukan pada awal tahun ini juga menanyakan pendapat 2.778 peneliti tentang potensi ‘kiamat’ manusia akibat kemajuan teknologi AI. Hasilnya menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden percaya bahwa ada kemungkinan 5% manusia akan punah. Meski demikian, sebagian besar dari mereka tetap optimis bahwa perkembangan AI juga akan membawa banyak manfaat.
Dengan industri AI yang terus berkembang pesat, kita akan terus memantau bagaimana perkembangan ini akan berdampak pada umat manusia.
Ancaman Kepunahan Manusia Akibat Kemajuan AI: Prediksi dan Peringatan dari Ahli
Roman Yampolskiy menyoroti bahwa meskipun perkembangan AI saat ini menawarkan potensi luar biasa, seperti dalam analisis dan pengolahan data yang kompleks, hal tersebut juga membawa risiko yang tak terduga. Salah satu risiko utama adalah sulitnya mengendalikan mesin AI, yang bisa berdampak signifikan pada manusia. Dia menegaskan bahwa untuk mencegah ancaman ini, penting untuk mempertimbangkan pembatasan pada pengembangan AGI, yang dianggapnya sebagai langkah krusial untuk menjaga keberlangsungan manusia.