“Itu simbol pistol, bukan dua jari. Kemudian ada jempol dan genggam juga ada, tapi orang iseng ditambahi, padahal pakai kamera, tidak pakai handphone,” katanya.
Menurut Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Yanto, hakim hakim yang ada dalam foto itu, sedang pose dengan gaya pistol. Bukan memberi salam dua jari. “Itu pistol, bukan dua jari.” ujar Yanto.
Anwar, SH, salah satu hakim yang ada dalam photo tersebut membantah jika dikait kaitkan dengan pilpres. Foto itu diambil saat semua hakim sedang merayakan salah satu hakim yang baru mendapat SK pindah ke tempat tugas barunya.
“Namanya Bapak Ansori. Beliau dapat SK untuk pindah ke tempat baru. Mereka memang minta foto untuk kenangan. Pengabilannya ketika akan sidang,” ungkap hakim Anwar. ( ed )