MRMO, Sidoarjo : Petani di Sidoarjo keluhkan sulit nya pengairan di area sawah mereka. Padahal lokasi lahan berdekatan dengan waduk atau long storage dan sungai sekunder.
Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Margobener, Tarik, Sidoarjo mengeluh sudah berulangkali berusaha membuka aliran air untuk area persawahan mereka, namun kembali menemui jalan buntu.
Ketua Gapoktan Desa Margobener, Gatot mengatakan pembukaan saluran air lewat sudetan sungai sekunder yang dibantu oleh Bambang Haryo Soekartono (BHS) itu kembali buntu karena tersumbat lumpur akibat pendangkalan sungai.
“Kami kembali meminta bantuan kepada pak BHS mengawal atau menyampaikan aspirasi petani, untuk menormalisasi sungai sekunder ini agar dapat mengairi sungai tersier yang kita buat untuk area persawahan,” kata Gatot saat ditemui Bambang Haryo Soekartono, Jumat (2/7).
Ia berharap Bambang Haryo Soekartono (BHS) yang didapuk sebagai bapak petani Sidoarjo dapat mengawal problem pertanian khususnya di wilayah Margobener yang tak kunjung usai.
Sementara itu, Bambang Haryo yang dikenal getol dalam memperjuangkan hak wong cilik ini mengaku heran, area persawahan yang sangat dekat lokasinya dengan waduk dan sungai sekunder yang tidak lebih dari 100 meter jaraknya ini mengalami kekeringan dan sulit mendapatkan pengairan.