Example floating
Example floating
Teknologi Digital

Ini Dia! Pesawat Terbang Tanpa Avtur, Menggunakan Bahan Bakar Hijau

Avatar
×

Ini Dia! Pesawat Terbang Tanpa Avtur, Menggunakan Bahan Bakar Hijau

Sebarkan artikel ini
Ini Dia! Pesawat Terbang Tanpa Avtur, Menggunakan Bahan Bakar Hijau
Ini Dia! Pesawat Terbang Tanpa Avtur, Menggunakan Bahan Bakar Hijau
Example 468x60

MEMO

Penerbangan Tanpa Avtur: Pesawat Boeing 787 Virgin Atlantic Terbang dengan Bahan Bakar Hijau yang Ramah Lingkungan.

Penerbangan Transatlantik Boeing 787 Virgin Atlantic Tanpa Bahan Bakar Konvensional

Sebuah pesawat buatan Boeing dikabarkan telah melakukan penerbangan tanpa menggunakan avtur. Perjalanan udara dari London menuju New York itu berhasil dilakukan dengan memanfaatkan bahan bakar alternatif yang berasal dari limbah.

Virgin Atlantic yang memiliki pesawat Boeing 787 menjadi yang pertama kali melaksanakan penerbangan tanpa menggunakan bahan bakar pesawat atau Sustainable Aviation Fuel (SAF). CEO Virgin Atlantic, Shai Weiss, menjelaskan bahwa penggunaan metode ini membuktikan bahwa penerbangan dapat dilakukan dengan aman dan dapat menggantikan bahan bakar pesawat yang biasanya digunakan.

Weiss mengatakan, “Bukti yang menunjukkan bahwa bahan bakar penerbangan yang berkelanjutan aman, bisa dengan mudah menggantikan bahan bakar jet konvensional, serta merupakan solusi yang paling potensial bagi industri penerbangan untuk menjadi lebih ramah lingkungan tanpa karbon.” Hal ini diambil dari laporan IFL Science pada hari Senin, tanggal 4 Desember 2023.

Bahan bakar hijau yang digunakan dalam penerbangan ini dipasok oleh Air BP dan Virent. Campurannya terdiri dari 88 persen hydroprocessed esters and fatty acids (HEFA) dan 12 persen synthetic aromatic kerosine (SAK) yang dihasilkan dari pengolahan limbah jagung.

Perlu diketahui, industri penerbangan berkontribusi sebesar 2-3% terhadap emisi karbon global. Industri ini berkomitmen untuk mencapai net zero atau menghentikan pertumbuhan kontribusi emisi pada tahun 2050 nanti.

Langkah Revolusioner Industri Penerbangan: Pesawat Terbang Ramah Lingkungan

Meskipun bahan bakar hijau yang digunakan belum sepenuhnya ‘bersih’, namun pesawat dengan teknologi ini berhasil mengurangi emisi karbon ke atmosfer hingga sebesar 70% dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar konvensional.

Baca Juga  Robot-Robot Canggih ITS Siap Taklukkan Panggung Dunia

Inggris juga memiliki tujuan untuk menggunakan bahan bakar hijau dalam penerbangan. Pemerintah setempat telah mengumumkan keputusan untuk mewajibkan maskapai penerbangan menggunakan minimal 10% SAF pada tahun 2030 mendatang.

Namun, kebijakan penggunaan SAF dalam penerbangan juga mendapat kritik. Magdalena Heuwieser dari Stay Grounded mengkritik tindakan tersebut, menganggapnya sebagai upaya penyamarataan oleh industri penerbangan untuk menciptakan kesan ramah lingkungan.

Heuwieser lebih menekankan pentingnya untuk mengurangi jumlah penerbangan guna mencegah dampak yang lebih besar terhadap iklim. Dia mengatakan, “Upaya tersebut sama sekali tidak dapat ditingkatkan dalam skala besar, dalam waktu yang dibutuhkan untuk mencegah kerusakan pada iklim. Yang dibutuhkan adalah mengurangi penggunaan bahan bakar fosil untuk pesawat terbang, yaitu dengan mengurangi jumlah penerbangan.” ujar Heuwieser kepada Reuters.

Meningkatkan Perjalanan Udara Tanpa Avtur: Tinjauan atas Bahan Bakar Hijau dalam Industri Penerbangan dan Kritik terhadap Langkah-Langkah Ramah Lingkungan

Boeing 787 milik Virgin Atlantic berhasil melaksanakan penerbangan transatlantik tanpa menggunakan avtur, menggantinya dengan bahan bakar hijau yang inovatif. CEO Virgin Atlantic, Shai Weiss, mendukung penggunaan Sustainable Aviation Fuel (SAF) sebagai langkah yang menjanjikan bagi industri penerbangan tanpa karbon.

Meskipun langkah ini menunjukkan potensi pengurangan emisi hingga 70%, kritik dari pihak seperti Magdalena Heuwieser menekankan perlunya pengurangan jumlah penerbangan secara keseluruhan sebagai solusi yang lebih efektif terhadap masalah iklim.

Inggris juga berkomitmen untuk menggunakan bahan bakar hijau, namun, masih terdapat perdebatan terkait keberlanjutan dan dampak nyata dari langkah ini terhadap lingkungan.