Example floating
Example floating
Abata

Pesan ICMI Untuk Umat Hadapi Tiga Perubahan Destruktif

×

Pesan ICMI Untuk Umat Hadapi Tiga Perubahan Destruktif

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Pesan Untuk Umat dan Bangsa

Arof mengatakan, paling tidak ada empat hal yang ingin disampaikan ICMI. Pertama, umat Islam harus menjadi sumber inspirasi bangsa. Inspirasi adalah proses menggerakkan pikiran dan tindakan orang lain yang mengarah pada kemajuan.

“Oleh karena itu kita harus menginspirasi dengan platform besar bagaimana mengkonstruksi peradaban baru yang dipicu oleh tiga destruktif itu,” jelasnya.

Ia menerangkan, platform besar ini harus memuat kerangka ideologis dan teknokratis tentang solusi masa depan. Hal ini bisa menjadi inspirasi bagi pemerintah, dunia usaha, ormas Islam dan masyarakat luas. Agar semakin optimistik dalam merespon perubahan.

Ia menambahkan, yang kedua harus memperkuat konektivitas antar ormas Islam agar lebih sinergi dan kolaboratif. Bagaimanapun juga umat Islam adalah yang terbesar di Indonesia.

“Saat ini kita harus mulai shifting, dari kuantitas menjadi kualitas. Sehingga kita harus berperan dalam konstruksi peradaban baru berbasis pada kekuatan  ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) dan kekuatan iman dan takwa (Imtak),” kata Arif.

Menurutnya, bangsa ini harus bergandengan tangan, ormas-ormas Islam bergandengan dengan seluruh komponen bangsa untuk merespon perubahan tantangan ini. Sehingga umat Islam di Indonesia benar-benar menjadi bagian penting dari masa depan bangsa ini.

“Dengan demikian keseimbangan, semangat keislaman dan keindonesiaan benar-benar terlihat nyata,” jelasnya.

Ia menegaskan, ketiga, umat Islam harus menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah. Dengan demikian umat Islam harus berperan secara etik mengawal terwujudnya kehidupan berbangsa dan bernegara yang sehat secara politik, adil secara sosial dan makmur secara ekonomi.

“Yang keempat kita harus memiliki kepeloporan dalam agenda nyata dengan berkembangnya situasi tiga destruktif besar, maka bangsa Indonesia perlu terobosan-terobosan baru dalam bentuk agenda aksi, baik dalam inovasi maupun teknologi, dalam ekonomi, dalam pangan, dalam lingkungan, kesehatan, pendidikan maupun inovasi sosial,” jelasnya.

Arif mengingatkan, kecendekiawanan adalah soal kepedulian dan kepedulian tidak cukup dengan pemikiran semata, tapi memerlukan kemampuan menurunkan ke dalam agenda aksi yang membawa manfaat konkret, sistemik dan berkelanjutan.

Menurutnya, setelah ada kesulitan pasti ada kemudahan. Namun ICMI memahami proses mendapatkan kemudahan bukan garansi. Kemudahan harus diperjuangkan, kemudahan harus diikhtiarkan dengan proses-proses yang objektif tentu yang berbasis pada kekuatan Iptek dan Imtaq.

“Sehingga kita semua umat Islam di Indonesia benar-benar menjalankan fungsi rahmatan lil alamin, membawa rahmat bagi seluruh alam, sekaligus untuk terus membawa Indonesia lebih maju dan tangguh,” kata Arif.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.