Lombok, Memo.co.id
Perwira menengah setingkat Kapolres terseret arus deras banjir yang menerjang Lombok Timur, hingga meniggal dunia. AKBP Lenap, SH yang berdinas di SPN Polda NTB, terseret arus bersama kendaraannya, saat menyeberangi jembatan Pademangan Desa Belanting Lombok Timur.
Kepala Unit SAR Lombok Timur H Lukmanul Hakim, mengatakan bahwa perwira menengah tersebut sudah diingatkan warga sekitar untuk tidak melewati jembatan itu. Pasalnya, arus di sekitar jembatan sangat berbahaya, jika ada kiriman air dari dataran yang lebih tinggi.
” Bapak AKBP Lenap hanyut bersama kendaraannya,” kata Kepala SAR Lombok Timur H Lukman Hakim. Lukman Hakim menuturkan, sekitar jam 03.00 Wita korban menyeberangi aliran air di Jembatan Dusun Pedamekan, Desa Belanting dengan mengendarai mobil.
Sebelum menyebarangi jembatan itu, beberapa warga sudah memperingatkan akan bahayanya jembatan.
Belum sempat lama, dalam waktu beberapa menit saja, tiba tiba air bah datang dan elewati jembatan tersebut. Sedang mobil yang dikendarai AKBP Lenap, SH baru nyampai di pertengahan jembatan. Air bah datang seiring hujan terus melanda di kawasan tersebut.
Karuan saja, mobil terseret bersama perwira menengah itu. Warga juga bengong melihat pemandangan tersebut. Dalam waktu yang tidak lama, semua warga dan petugas serta tim SAR melakukan pencarian dan evakuasi terhadap mobil dan korban yang terseret arus deras.
Jenazah korban ditemukan sekitar pukul 07.00 Wita di sekitar muara dan langsung dievakuasi kemudian dianggkut mobil ambulan ke RS Bhayangkara Mataram.
Hujan lebat yang mengguyur sebagian besar Pulau Lombok mengakibatkan banjir di Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur.
Banjir menerjang beberapa desa di kawasan itu. Data BPBD NTB mencatat bahwa banjir mengakibatkan sarana dan prasarana di 4 desa rusak. Jembatan Sambelia putus, dua rumah hanyut, tanggul sungai jebol, sekolah rusak, 75 rumah rusak ringan dan akses jalan terputus. ( nu )